Selasa 04 Oct 2022 19:32 WIB

20 Titik Genangan Banjir Rendam Kota Bandung

Ketinggian bervariasi dari 10 hingga 50 sentimeter.

Rep: Muhammad Fauzi Ridwan/ Red: Ilham Tirta
Kendaraan terdampak genangan banjir (ilustrasi).
Foto: ANTARA/Raisan Al Farisi
Kendaraan terdampak genangan banjir (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Hujan deras yang terjadi sejak pukul 12.30 WIB, Selasa (4/10/2022) di Kota Bandung menyebabkan sejumlah ruas jalan dan wilayah terendam banjir dan genangan. Tercatat terdapat 20 titik genangan dan banjir merendam wilayah Kota Bandung.

Dinas Sumber Daya Air dan Bina Marga (DSABM) Kota Bandung melaporkan, banjir terjadi di Jalan Terusan Pasirkoja (exit tol Pasirkoja) dengan ketinggian 30 sentimeter. Penyebabnya, luapan sungai Cibuntu Selatan.

Baca Juga

Selain itu, banjir terjadi di Jalan Pagarsih dan Jalan Natawijaya dengan ketinggian 30 hingga 40 sentimeter. "Penyebab akibat luapan Sungai Citepus," ujar Kepala DSABM Kota Bandung, Didi Riswandi saat menyampaikan laporan bencana banjir dan genangan, Selasa (4/10/2022).

Ia menuturkan, banjir pun terjadi di Komplek Graha Cimindi Indah dan depan komplek di Jalan Cimindi dengan ketinggian 30 hingga 50 sentimeter. Banjir pun terjadi di Jalan Jatayu dan Bumi Panyileukan Indah.

Didi melanjutkan, genangan terjadi di Jalan Panjunan Astananyar dan Jalan Pasirkoja. Selain itu, terjadi pula genangan di Jalan Cikutra, Jalan LLRE Martadinata, dan Jalan Bengawan.

Genangan juga terjadi di Jalan Wastukencana, Jalan Simpang Cikapayang Dago, Jalan Katamso, Jalan Sudirman, Jalan Bandara Husein, Jalan Sukamulya Indah, Jalan Sukajadi, dan Jalan Kebon Kawung. Ketinggian genangan bervariasi dari 10 hingga 20 sentimeter.

Sebelumnya, Badan Meteorologi, Klimatologi, Geofisika (BMKG) Bandung mengingatkan potensi cuaca ekstrem satu pekan ke depan terhitung 2 Oktober hingga 8 Oktober. Perkiraan tersebut berdasarkan kondisi pergerakan atmosfer yang mengalami belokan dan perlambatan kecepatan angin.

"Hasil analisis dinamika atmosfer menunjukkan adanya belokan dan perlambatan kecepatan angin yang dapat meningkatkan pola konvektifitas serta aktifnya fenomena Madden Jullian Oscillation yang berinteraksi dengan gelombang Rossby Ekuator dan gelombang Kelvin sehingga dapat menghasilkan pertumbuhan awan hujan di beberapa wilayah Indonesia termasuk Jawa Barat dalam beberapa hari ke depan," ujar Kepala BMKG Bandung Teguh Rahayu, Ahad (2/9/2022).

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَا لِلّٰهِ الدِّيْنُ الْخَالِصُ ۗوَالَّذِيْنَ اتَّخَذُوْا مِنْ دُوْنِهٖٓ اَوْلِيَاۤءَۘ مَا نَعْبُدُهُمْ اِلَّا لِيُقَرِّبُوْنَآ اِلَى اللّٰهِ زُلْفٰىۗ اِنَّ اللّٰهَ يَحْكُمُ بَيْنَهُمْ فِيْ مَا هُمْ فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ ەۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِيْ مَنْ هُوَ كٰذِبٌ كَفَّارٌ
Ingatlah! Hanya milik Allah agama yang murni (dari syirik). Dan orang-orang yang mengambil pelindung selain Dia (berkata), “Kami tidak menyembah mereka melainkan (berharap) agar mereka mendekatkan kami kepada Allah dengan sedekat-dekatnya.” Sungguh, Allah akan memberi putusan di antara mereka tentang apa yang mereka perselisihkan. Sungguh, Allah tidak memberi petunjuk kepada pendusta dan orang yang sangat ingkar.

(QS. Az-Zumar ayat 3)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement