Rabu 05 Oct 2022 05:47 WIB

Digitata Lolos Sertifikasi Internasional dari NIST

Teknologi biometrik Digidata dibuat oleh anak bangsa.

Red: Muhammad Hafil
 Digitata Lolos Sertifikasi Internasional dari NIST
Foto: Dok Republika
Digitata Lolos Sertifikasi Internasional dari NIST

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - - Belum lama ini, Digidata kembali melakukan pencapaian. Kali ini, teknologi perusahaan asal Indonesia berhasil lolos sertifikasi internasional dari NIST untuk kategori FRVT Quality Summarization and Analysis.

Hal ini, semakin melengkapi beberapa daftar pencapaian yang sudah diraih oleh Digidata terutama di bidang teknologi biometrik yang dibuat 100 persen oleh anak bangsa.

Baca Juga

Kategori ini mempertimbangkan algoritma penilaian melalui kualitas gambar wajah. Dalam kategori ini, kemungkinan gambar dengan kualitas buruk tidak dapat melewati proses verifikasi sehingga tidak menjadi hambatan pada proses dan hasil verifikasi dengan sistem biometrik wajah.

Yogi Liman, selaku Chief Information Officer Digidata mengatakan bahwa setiap teknologi yang meraih sertifikasi pada kategori ini melalui pengujian yang kompleks dalam memprediksi kegagalan pengenalan gambar. NIST mengevaluasi 33 algoritma verifikasi wajah yang akurat, pada ambang batas False Non-Match Rate (FNMR) di bawah 1 persen.

“Kami bersyukur telah berhasil mencapai prestasi meskipun melalui proses penilaian yabg cukup berat. Semua ini berkat kerja keras dan kerja sama tim yang sangat baik. Sesuai dengan janji kami bahwa kami akan tetap terus berinovasi dalam semua teknologi yang kami kembangkan agar lebih baik, lebih membantu memecahkan persoalan, lebih efisien dan lebih terjangkau. Kami juga selalu akan memberikan yang terbaik terutama bagi setiap klien yang sudah mempercayai layanan-layanan kami ,” kata Yogi, Selasa (4/10/2022).

Pada kategori ini, NIST mengevaluasi algoritma penilaian kualitas berdasarkan kemampuan sebuah teknologi pengenalan wajah untuk menetapkan skor kualitas rendah pada gambar yang diverifikasikan dengan berbagai pose, iluminasi, dan resolusi yang tidak ideal.

Penilaian ini mengkategorikan dua jenis kesalahan yaitu penolakan palsu yang menunjukkan kualitas gambar buruk padahal tidak dan penerimaan palsu yang mengatakan bahwa kualitas gambar baik padahal tidak. Jenis kesalahan ini juga akan mendorong kesalahan pengenalan wajah di masa depan.

Sebelumnya, Digidata sudah tercatat di NIST dengan kategori FRVT 1:1 pada bulan Februari. Kemudian, teknologi biometrik dari Digidata menjadi yang tercepat dan kembali tercatat pada kategori FRVT 1:N pada bulan Juni.

Dengan sertifikasi ini, Digidata menjadi perusahaan bidang teknologi biometrik asal Indonesia pertama dengan kategori terlengkap di NIST.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement