DPR Dorong Peningkatan Kerja Sama dan Investasi Indonesia-China

DPR senang dengan hubungan bilateral Indonesia dan China yang semakin solid

Kamis , 06 Oct 2022, 16:05 WIB
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) berbincang dengan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Chen Zhu (kiri) saat pertemuan bilateral di sela Parliamentary Forum in The Context of The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (5/10/2022).
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Ketua DPR RI Puan Maharani (kanan) berbincang dengan Wakil Ketua Komite Tetap Kongres Rakyat Nasional Chen Zhu (kiri) saat pertemuan bilateral di sela Parliamentary Forum in The Context of The G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20) di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Rabu, (5/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPR Puan Maharani bertemu dengan Wakil Ketua Komite Tetap National People’s Congress Republik Rakyat Tiongkok (RRT) Zhu Chen di sela perhelatan the 8th G20 Parliamentary Speakers’ Summit (P20). Dalam pertemuan itu, Puan mendorong peningkatan investasi dan terjalinnya kerja sama antara Indonesia dengan China.

"Kerja sama penanggulangan Covid-19 antara Indonesia dan RRT merupakan contoh ideal bagi setiap kerja sama yang proaktif dan dinamis," ujar Puan di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (6/10/2022).

Baca Juga

Harapannya, kerja sama antara Indonesia dan China dan Indonesia dapat dikembangkan pada jenis kerja sama bidang lainnya. Mengingat, volume perdagangan kedua negara pada 2021 mencapai 110 miliar dolar Amerika Serikat.

"Saya berharap kedua negara dapat terus meningkatkan nilai perdagangan yang lebih berimbang di masa mendatang. Hal tersebut untuk meningkatkan ekspor komoditas unggulan Indonesia dari sektor pertanian, seperti nanas dan perikanan ke Tiongkok," ujar Puan.

"Secara keseluruhan, saya menantikan upaya bersama kita dalam memperkuat kerja sama perdagangan dan investasi bilateral kita di masa depan," sambungnya 

DPR senang dengan hubungan bilateral Indonesia dan RRT yang semakin solid. Apalagi hasil kunjungan Presiden Joko Widodo pada Juli lalu menghasilkan kesepakatan arah umum pembangunan komunitas senasib sepenanggungan kedua negara.

"Terlebih setelah diresmikannya Mekanisme Dialog dan Kerja Sama Tingkat Tinggi pada Juni 2021 yang melakukan sinkronisasi dalam tiga aspek penting, yaitu aspek politik hukum dan HAM, ekonomi, dan mekanisme pertukaran pelajar serta budaya," ujar Puan.

"Semoga peresmian ini dapat memperkuat hubungan bilateral antar kedua negara. Tidak hanya dalam ketiga bidang tersebut tapi juga dalam setiap aspek kerja sama antara Indonesia dan RRT," sambung politikus Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.