Kamis 06 Oct 2022 18:48 WIB

Penemu Telegram: Jauhi WhatsApp, Nggak Aman!

Penemu Telegram Pavel Durov menyebut peretas dapat mengakses penuh seluruh data ponsel pengguna yang menginstal WhatsApp.

Rep: Koiyudh/ Red: Partner
.
Foto: network /Koiyudh
.

WhatsApp. Ilustrasi
WhatsApp. Ilustrasi

Penemu aplikasi berbagi pesan Telegram Pavel Durov mendorong pengguna untuk menggunakan aplikasi chatting apa pun selain WhatsApp. Menurutnya aplikasi tersebut sangat tidak aman dan merugikan pengguna.

Pernyataan Durov menyusul kabar masalah keamanan yang dialami WhatsApp pekan lalu, dimana hacker membajak ponsel pengguna dan mengirim video berbahaya ke nomor-nomor yang ada di ponsel mereka.

“Peretas dapat memiliki akses penuh (!) ke segala sesuatu yang ada di ponsel pengguna WhatsApp,” kata Durov dalam pernyataanya di Telegram, dikutip Independent, Kamis (6/10/2022) WIB.

"Setiap tahun kita mendapati ada masalah terkait Whatsapp yang membuat data pribadi di perangkat pengguna dalam risiko...tidak perduli apakah Anda orang terkaya di dunia - jika kamu menginstal WhatsApp di ponsel, seluruh data dari setiap aplikasi di perangkat Anda mudah diaskes."

Durov, milyuner Rusia yang yang tinggal di lokasi rahasia jauh dari negaranya, mengklaim celah keamanan di WhatsApp ditanam untuk memungkinkan pemerintah, agensi penegak hukum, dan hacker untuk melewati enkripsi dan sistem keamanan lain.

Durov sebelumnya sudah beberapa kali menyebut kalau “WhatsApp tidak akan pernah aman" kecuali merek melakukan perubahan fundamental pada sistem mereka.

Telegram, aplikasi yang disebut mengutamakan faktor privasi di aplikasinya, semakin meningkat popularitasnya sejak beberapa kasus pelanggaran keamanan dan masalah menimpa WhatsApp. Telegram saat ini memiliki 700 juta pengguna aktif dan digunakan sebanyak dua juta orang per hari.

Angka tersebut memang belum sebanyak WhatsApp, dengan 2 triliun pengguna di seluruh dunia saat ini. Whatsapp atau WA masih menjadi aplikasi chatting terpopuler, disusul WeChat dan Facebook Messenger.

“Saya tidak mendorong orang untuk beralih ke Telegram....Telegram tidak butuh promosi tambahan," kata Durov. “Anda bisa menggunakan aplikasi pesan apa pun yang Anda suka, tapi jauhi Whatsapp - ia telah menjadi alat pengawasan selama 13 tahun."

Sejauh ini belum ada komentar dari Whatsapp mengenai masalah ini.

Sumber: Independent.co.uk

Baca juga:

- WhatsApp Rilis Opsi Blokir Screenshot untuk View Once, Fitur Hapus Pesan Otomatis

- Beli Twitter, Elon Musk Lanjutkan Niat Bikin Super App ala WeChat

- Sudah 5000 Orang Dukung Petisi Desak Iwan Bule Mundur dari PSSI

- Ini Syarat-Syarat Dapat Uang (Monetisasi) dari Youtube Shorts

- Gas Air Mata, Seberapa Fatal Efeknya pada Manusia?

- Download Video Twitter di Savefrom.net: Mudah, Gratis, Aman, tanpa Aplikasi

- Waspada OnionPoison, Penginstal Tor Browser Terinfeksi yang Beredar di Kanal YouTube

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement