Jumat 07 Oct 2022 05:40 WIB

Sepanjang 2022, Sebanyak 1.122 Orang Pengidap TB di Sukabumi

Indonesia masuk tiga besar dalam kasus TB setelah India dan Cina,

Rep: riga nurul iman/ Red: Hiru Muhammad
Kegiatan Tim Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) TB (Tuberkulosis) dan DPPM (District Based Public Private Mix) TB di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, pada Kamis (6/10/2022)
Foto: a
Kegiatan Tim Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) TB (Tuberkulosis) dan DPPM (District Based Public Private Mix) TB di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, pada Kamis (6/10/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, SUKABUMI--Sepanjang kurun waktu Januari hingga awal Oktober 2022 di Kota Sukabumi dilaporkan ada sebanyak 1.122 orang yang menderita penyakit tuberculosis (TB). Di mana dari jumlah tersebut ada sebanyak 201 orang diantaranya adalah anak-anak.

Hal ini mengemuka dalam kegiatan Tim Koalisi Organisasi Profesi (KOPI) TB (Tuberkulosis) dan DPPM (District Based Public Private Mix) TB di Ruang Pertemuan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Sukabumi, pada Kamis (6/10/2022). Dalam Kopi TB ada sebanyak 14 organisasi profesi kesehatan yang akan berperan dalam penanganan kasus TB dan kegiatan ini untuk melakukan koordinasi penurunan angka TB.

Baca Juga

'' Koalisi Organisasi Profesi ini gabungan profesi kesehatan komitmen dalam penganan TBC,'' kata Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Kota Sukabumi, Wahyu Handriana di sela-sela acara. Sementara DPPM adalah jejeriang layanan menemukan, mengendalikan TB dan memastikan layanan kepada masyarakat yang menderita TBC agar mendapatkan layanan yang baik.

Data Dinkes lanjut Wahyu, di Kota Sukabumi sejak Januari hingga sekarang ada sebanyak 1.122 kasus TB tersebar di sejumlah layanan. Dari jumlah itu sebanyak 201 orang adalah anak-anak.

Tujuan pertemuan ini lanjut Wahyu adalah menyelaraskan organisasi profesi dan klinik swasta maupun pemerintah dalam memberikan layanan. Sehingga dapat menangani kasus TB dengan baik.

'' Setelah 30 bulan berjibaku dalam penanganan pandemi Covid-19 dan kemudian gerakan imunisasi BIAN, kini berlanjut ke penanganan TB,'' kata Wali Kota Sukabumi Achmad Fahmi yang hadir membuka acara KOPI TB. Ia berharap kehadiran dalam momen ini dalam rangka memotivasi dan menguatkan menuntaskan masalah TB.

Di mana, Indonesia masuk tiga besar dalam kasus TB setelah India dan Cina, dan amanat langsung presiden harus berkolaborasi menuntaskan penyakit TB. Tidak hanya target Indonesia tapi global masuk MDGs. Dalam artian kerja harus terkoneksi dan sinergi antara berbagai unsur terlibat.

Salah satunya KOPI TB berkhidmat memberikan layanan kepada warga. KOPI TB kolaborasi organisasi profesi bersinergi saling menguatkan merencanakan menurunkan angka kasus TB. '' Mari kolaborasi dan menguatkan yang terpeting tidak lelah terus bergerak,'' kata dia.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement