Jumat 07 Oct 2022 13:39 WIB

Polresta Catat 259 Kasus Kecelakaan di Kota Tangerang

Polresta mencatat sebanyak 259 kasus kecelakaan terjadi di Kota Tangerang.

Red: Bilal Ramadhan
Petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang memeriksa kondisi bus saat pemeriksaan kelayakan kendaraan (ramp check) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten. Polresta mencatat sebanyak 259 kasus kecelakaan terjadi di Kota Tangerang.
Foto: Antara/Fauzan
Petugas Dinas Perhubungan Kota Tangerang memeriksa kondisi bus saat pemeriksaan kelayakan kendaraan (ramp check) di Terminal Poris Plawad, Kota Tangerang, Banten. Polresta mencatat sebanyak 259 kasus kecelakaan terjadi di Kota Tangerang.

REPUBLIKA.CO.ID, TANGERANG -- Satuan Lalu Lintas (Satlantas) Polresta Tangerang, Polda Banten mencatat sebanyak 259 kasus kecelakaan terjadi di Kota Tangerang selama periode Januari hingga September 2022.

Kepala Satuan Lalu Lintas (Kasatlantas) Polresta Tangerang Kompol Fikry Ardiansyah mengatakan berdasarkan data laporan selama sembilan bulan itu terjadi 259 kasus kecelakaan lalu lintas dengan jumlah korban sebanyak 197 orang dari pekerja/karyawan dan 73 korban dari pelajar.

Baca Juga

"Total pada periode tahun ini kasus kecelakaan ada 259 kasus. Dan dari kasus itu sebanyak 197 korban dari karyawan/pekerja, 73 korban dari pelajar," kata Fikri.

Ia menyebutkan, dari ratusan kasus kecelakaan tersebut didominasi oleh kendaraan roda dua. Yang dimana, rata-rata korbannya mengalami kelalaian dalam berlalu lintas seperti melawan arus dan tidak memenuhi standar keselamatan.

"Di dominasi kasus kecelakaan itu dialami para pengendara sepeda motor, mereka rata-rata lalai dalam berkendara seperti contohnya melawan arus, tidak mengenakan helm atau perlengkapan keselamatan," katanya.

Ia menerangkan, di wilayah Kabupaten Tangerang sendiri terdapat tiga jalur tengkorak atau rawan kecelakaan diantaranya seperti di jalur Nasional Serang-Tangerang tepatnya di Cisoka, Balaraja dan Cikupa.

"Termasuk di jalan arteri Tangerang seperti Cisoka, Balaraja, dan Cikupa itu menjadi titik kerawanan kecelakaan," ujarnya.

Ia mengungkapkan, dalam upaya menekan angka kasus kecelakaan tersebut, pihaknya pun telah melakukan beberapa kegiatan sosialisasi kepada masyarakat umum dan para pelajar tentang tata tertib dalam menjaga keselamatan saat berlalu lintas.

Selain itu, lanjut dia, kegiatan operasi penertiban juga dilakukan untuk memberikan tindakan tegas kepada para pelanggar sebagai meningkatkan kesadaran masyarakat dalam mematuhi aturan lalu lintas dan disiplin saat berkendara di jalan raya.

"Salam operasi kali ini. Dilakukan oleh tiga kegiatan, yaitu preemptif (pencegahan/edukasi), preventif, dan Gakum (penindakan teguran/tilang)," kata dia.

Advertisement
Berita Terkait
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement