Wakil Kerja Sama Parlemen RI Dorong P20 Hadirkan Kesamaan Framework Hadapi Krisis Global

DPR menilai perlu ada framework bersama antar setiap negara menghadapi krisis global

Jumat , 07 Oct 2022, 15:02 WIB
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan perlu adanya framework bersama antar setiap negara untuk menghadapi krisis yang kini tengah melanda global.  (ilustrasi).
Foto: Republika/Febrianto Adi Saputro
Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan perlu adanya framework bersama antar setiap negara untuk menghadapi krisis yang kini tengah melanda global. (ilustrasi).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Ketua Badan Kerja Sama Antar Parlemen (BKSAP) DPR RI Mardani Ali Sera mengatakan perlu adanya framework bersama antar setiap negara untuk menghadapi krisis yang kini tengah melanda global. Menurutnya, Parliamentary Speakers' Summit (P20) kali ini merupakan moment yang efektif untuk menyamakan framework tersebut.

“Intinya semua sadar kondisi tidak sedang baik-baik saja, dan level krisisnya bukan level krisis regional atau nasional tapi global. Jadi perlu ada framework bersama. Kami merasakan semuanya semangat tadi,” kata Mardani, Jumat (7/10/2022).

Baca Juga

Dijelaskannya, dalam agenda P20 ini banyak negara yang bisa diajak kerja sama dan berbagi pengalamannya dalam meningkatkan kesejahteraan yang selaras dengan target Tujuan Pembangunan Berkelanjutan atau Sustainable Development Goals (SDGs). Contohnya sudah ada, bagaimana dalam waktu singkat bisa menaikkan SDGs, di Tiongkok.

Negara dengan jumlah penduduk yang sedemikian besar, Tiongkok siap untuk menunjukkan pengalaman terbaiknya seperti apa. Termasuk juga dari Inggris ikut menyampaikan bagaimana negara ini punya kesiapan untuk bekerja sama secara multilateral.

"Namibia tadi bagus mengangkat tentang bagaimana SDGs bisa dicapai khusus buat negara-negara berkembang, afrika khususnya,” ujar Mardani.

Dalam kesempatan yang sama, Politikus Fraksi PKS ini juga memuji pidato Presiden Joko Widodo yang dinilainya menggambarkan langkah terbaik yang mesti diambil Indonesia untuk meningkatkan SDGs. “Intinya kita harus rendah hati dan betul-betul menurunkan ego tadi pesannya dan kita harus berdiri diatas kaki sendiri lebih dahulu," ujar Mardani.

"Tadi Bu Isma Yatun (Ketua BPK) menyampaikan apa yang sudah dibuat oleh Indonesia, akan banyak badai tapi kapal kita kapal yang kuat Insyaallah,” sambungnya.

Maka, menurut dia, untuk mendukung hal ini DPR RI perlu belajar dari negara-negara yang dianggap berhasil mencapai target SDGs dan mulai memfokuskan fungsi-fungsinya. Seperti meningkatkan kualitas perundang-undangan, pemfokusan peganggaran, dan pengawasan setiap program kegiatan eksekutif yang harus berujung kepada sejahteraan rakyat.

“Kayak misalkan, Krisis Covid-19 itu tidak satupun negara yang pernah mengalami 100 tahun terkahir, tapi ada beberapa negara yang sukses kayak Selandia Baru, Australia, dan beberapa negara kayak Korea Selatan juga bagus. itu mereka sharing di regulasi," paparnya.

Tetapi budgeting, menurut Mardani tadi juga tidak kalah penting untuk tadi diangkat tentang bagaimana betul-betul fokus anggaran itu people to people, betul-betul jangan lagi ada proyek-proyek mercusuar.