Jumat 07 Oct 2022 18:34 WIB

Gubernur: Tangani Inflasi dengan Serius, Kepala Daerah Harus Ada di Tempat

Inflasi yang dialami dunia disebabkan karena banyak hal yang kompleks.

Red: Hiru Muhammad
Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran memimpin langsung  rapat penanganan dan pengendalian inflasi di Kalteng, bertempat di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (7/10/2022).
Foto: istimewa
Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran memimpin langsung rapat penanganan dan pengendalian inflasi di Kalteng, bertempat di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (7/10/2022).

REPUBLIKA.CO.ID, PALANGKA RAYA--Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran memimpin langsung  rapat penanganan dan pengendalian inflasi di Kalteng, bertempat di Aula Jayang Tingang Kantor Gubernur Kalteng, Jumat (7/10/2022).

Gubernur Sugianto Sabran  mengatakan inflasi yang terjadi di belahan dunia termasuk Indonesia disebabkan  berbagai hal yang sangat kompleks, disamping kondisi pandemi Covid-19 dan juga keadaan global. 

Baca Juga

"Di Kalimantan Tengah cuaca ekstrem dengan curah hujan tinggi mengakibatkan gagal panen padi dan juga hama penyakit, itu menjadi salah satu penyebab inflasi beras di Kalimantan Tengah," ucapnya. 

Sugianto juga menyatakan bahwa pihaknya sudah berupaya menangani inflasi secara masif terhadap komoditas-komoditas yang dianggap ada lonjakan kenaikan harga barang.  "Saya minta untuk jangka pendek, amankan stok beras karena itu sangat penting," imbuhnya. 

Pada kesempatan yang sama, Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng H. Edy Pratowo mengungkapkan bahwa langkah-langkah yang akan diambil nantinya akan sangat menentukan apakah kita bisa mengendalikan inflasi ini hingga akhir tahun 2022.

photo
Wagub berharap semua stakeholder terkait terus berupaya untuk menekan inflasi di Kalteng, terlebih dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (nataru) - (istimewa)

 

"Kami juga berkeinginan agar gerakan ini kita lakukan secara masif bersama dengan melibatkan kabupaten/kota. Kendatipun dalam pelaksanaan penilaian terhadap inflasi itu terjadi di Kota Palangka Raya dan Kabupaten Kotawaringin Timur, angka-angka kenaikan dari inflasi berkenaan dengan sektor pangan ini tidak hanya disumbangkan oleh Palangka Raya dan Sampit saja, tetapi juga kabupaten lainnya," jelasnya. 

Wagub berharap semua stakeholder terkait terus berupaya untuk menekan inflasi di Kalteng, terlebih dalam menyambut Natal dan Tahun Baru (nataru). "Jangan sampai kita sudah inflasi, stok bahan pokok juga tidak ada di tengah masyarakat kita, andaikan ada harganya sangat mahal dan sulit dijangkau," pungkasnya. 

Ketika diwawancarai usai rapat penanganan inflasi, Gubernur Sugianto Sabran meminta agar Bupati/Wali Kota, khususnya Wali Kota Palangka Raya dan Bupati Kotawaringin Timur untuk tetap berada di Kalteng dan menangani inflasi ini dengan serius. 

"Selain pangan, ada gas LPG yang menjadi penyumbang terbesar inflasi. Kita nanti akan cabut izin agen nakal yang menjual gas LPG 3 kilogram di atas HET 22 ribu, agar memberikan efek jera," tuturnya. 

Sugianto juga mengajak masyarakat Kalteng untuk bertani secara mandiri, agar Kalteng bisa menghasilkan pangan sendiri sehingga angka inflasi bisa ditekan. 

Turut hadir Anggota TPID dan Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait , Kepala BPS Prov. Kalteng Eko Marsoro, Deputi Kepala Perwakilan Bank Indonesia Magfur, dan perwakilan Kadivre Bulog.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement