Ahad 09 Oct 2022 09:22 WIB

Dokter Paru Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Covid-19

Vaksinasi Covid-19 tetap penting meskipun kasus infeksi sudah melandai.

Red: Reiny Dwinanda
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Vaksinasi Covid-19 tetap penting meski kasus infeksi sudah melandai.
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tenaga kesehatan menyuntikan vaksin booster Covid-19 kepada warga di sentra vaksinasi di kawasan Kota Tua, Jakarta, Jumat (16/9/2022). Vaksinasi Covid-19 tetap penting meski kasus infeksi sudah melandai.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anda masih belum divaksinasi? Dokter spesialis paru dari Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Cabang Jawa Tengah Indah Rahmawati mengatakan vaksinasi Covid-19 sangat penting untuk memperkuat daya tahan tubuh.

"Vaksinasi Covid-19 mulai dari dosis pertama hingga dosis ketiga atau booster sangat penting untuk membentuk imunitas atau kekebalan individu," kata dr Indah ketika dihubungi dari Jakarta, Sabtu (8/10/2022).

Baca Juga

Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed) Purwokerto itu menjelaskan vaksinasi Covid-19 telah terbukti memberikan perlindungan yang optimal bagi masyarakat di tengah pandemi Covid-19. Kendati saat ini kasus Covid-19 mulai melandai, namun vaksinasi tetap harus ditingkatkan cakupannya karena dapat mencegah memberatnya gejala dan menurunkan risiko rawat inap.

Menurut dokter yang praktik di sejumlah rumah sakit di Purwokerto itu, vaksinasi dan protokol kesehatan masih tetap harus menjadi perhatian utama. "Terlebih dalam mendukung masa transisi menuju endemi Covid-19, vaksinasi dan protokol kesehatan masih menjadi kunci utama," katanya.

Dokter Indah juga menyebut, risiko penularan Covid-19 masih tetap ada. Itu sebabnya masyarakat perlu melakukan pencegahan optimal.

"Pencegahan optimal bisa dilakukan dengan memperkuat imunitas dan menjalankan protokol kesehatan, lengkapi diri dengan vaksinasi, dan jalani perilaku hidup bersih dan sehat," katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement