Rabu 12 Oct 2022 20:22 WIB

Melalui BSI, Erick Thohir Pacu Pertumbuhan Ekonomi Indonesia

Erick Thohir sebut keberadaan BSI jadi penyemangat pergerakan ekonomi rakyat dan umat

Rep: Muhammad Nursyamsi/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri BUMN RI Erick Thohir terus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan umat di Indonesia. Salah satu terobosannya yakni menggabungkan tiga bank syariah di Indonesia menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).
Foto: Dok. Republika
Menteri BUMN RI Erick Thohir terus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan umat di Indonesia. Salah satu terobosannya yakni menggabungkan tiga bank syariah di Indonesia menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri BUMN RI Erick Thohir terus memacu pertumbuhan ekonomi masyarakat dan umat di Indonesia. Salah satu terobosannya yakni menggabungkan tiga bank syariah di Indonesia menjadi Bank Syariah Indonesia (BSI). 

Keberadaan BSI ini kemudian menjadi penyemangat pergerakan ekonomi rakyat dan umat. Hal ini dikarenakan bank syariah terbesar di Indonesia ini merupakan salah satu penyokong program pendorong ekonomi masyarakat dan umat yakni program PNM Mekaar dan MES Muslimpreneur. Kedua program itu mendapatkan pendanaan dari BSI agar bisa berjalan dengan baik. 

“Ketika BSI sudah terbentuk, baru kita bisa mendorong program PNM Mekaar untuk ibu-ibu di desa, mendorong program muslim-preneur agar pesantren dan pengusaha muslim menjadi ekosistem yang memacu pertumbuhan ekonomi kita,” ujar Erick pada Senin (10/10). 

Pertumbuhan kedua program itupun berdampak kepada ekonomi Indonesia. Seperti halnya program Mekaar yang tumbuh dari 5,6 persen menjadi 7,1 persen. Mekaar memiliki nasabah sebanyak 12,7 juta di seluruh wilayah Indonesia. Pembayaran yang dilakukan oleh nasabah Mekaar ini pun termasuk cepat dan tepat waktu. Erick mengatakan, angka kemacetan pembayaran masih di bawah 1 persen. 

"Kalau kita lihat data-datanya sekarang, PNM Mekaar ibu-ibu di beberapa desa yang pinjamannya Rp 1-4 juta, tingkat kemacetannya hanya 0,15 persen. Bahkan saat Covid, jumlah nasabah bisa tumbuh 7,1 persen dari 5,6 persen. Artinya, sekarang ada 12,7 juta nasabah PNM Mekaar di desa-desa," terangnya. 

Dengan berkembangnya program Mekaar, pembukaan lapangan kerja juga terjadi di tingkat masyarakat akar rumput. Berdasarkan data Kementerian BUMN, rata-rata satu nasabah Mekaar setidaknya memperkerjakan satu orang. 

"Kita patut berterima kasih kepada nasabah Mekaar yang jumlahnya sudah 12,7 juta, mereka rata-rata memiliki satu pekerja artinya terjadi jutaan pembukaan lapangan kerja oleh para nasabah," kata Erick menambahkan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement