Sabtu 15 Oct 2022 10:48 WIB

Soal Capres 2024, Hasto: PDIP Masih Fokus Bantu Pemulihan Ekonomi

PDIP tak akan kehabisan stok kader pemimpin.

Rep: Febrianto Adi Saputro/ Red: Muhammad Fakhruddin
Soal Capres 2024, Hasto: PDIP Masih Fokus Bantu Pemulihan Ekonomi. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto
Foto: istimewa
Soal Capres 2024, Hasto: PDIP Masih Fokus Bantu Pemulihan Ekonomi. Sekretaris Jenderal PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Sekretaris Jenderal (Sekjen) PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, menuturkan bahwa partainya belum memiliki nama capres yang hendak diajukan di Pemilu 2024. Hasto menegaskan partainya saat ini tengah fokus membnatu upaya pemulihan ekonomi dan terus melakukan konsolidasi bersama rakyat. Hasto mengatakan, seluruh energi dan kekuatan partai akan bergerak, konsolidasi bersama rakyat mendukung suksesnya pemerintahan Jokowi.

"Ya kalau kita lihat arahan Presiden Jokowi dan pertemuan dengan Ibu Megawati Soekarnoputri, masalah perekonomian ini menjadi fokus utama pemerintahan Presiden Jokowi yang didukung oleh PDI Perjuangan,” kata Hasto dalam keterangannya Jumat (14/10).

Baca Juga

Hasto menegaskan bahwa kerja kader adalah bergerak ke bawah serta membangun optimisme rakyat. Dan harus dilakukan terlebih dahulu, sebelum berbicara tentang kontestasi pemilu 2024 yang masih cukup lama.

"Sehingga nanti pemilu diharapkan dilaksanakan dalam suasana yang jauh lebih baik, karena keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi," ujarnya.

Sementara itu saat ditanya terkait tokoh capres yang digodok PDIP, Hasto menjelaskan bahwa PDIP tak akan kehabisan stok kader pemimpin. Sebab PDIP selalu melakukan kaderisasi kepemimpinan.

Ia menambahkan, apalagi PDIP juga punya Sekolah Partai, dimana kader-kader partai yang telah digembleng kemudian ditempatkan pada jabatan strategis, serta dilakukan evaluasi.

"Dan kita lihat bagaimana persepsi dari masyarakat, harapan dari masyarakat terhadap calon-calon pemimpin yang dipersiapkan PDI Perjuangan dan kemudian diambil keputusan oleh Ibu Megawati Soekarnoputri," terang Hasto. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement