Sabtu 15 Oct 2022 12:06 WIB

BI: Negara Anggota Tanggapi Positif Presidensi G20 Indonesia

Puncak pertemuan G20 akan digelar pada November 2022.

Red: Friska Yolandha
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kanan) menyampaikan sambutan pada pertemuan hari kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Pertemuan pada hari kedua tersebut untuk melanjutkan pembahasan sejumlah agenda terkait ekonomi global dan keuangan.
Foto: ANTARA/Nyoman Budhiana
Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo (tengah) bersama Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati (kiri) dan Deputi Gubernur Bank Indonesia Dody Budi Waluyo (kanan) menyampaikan sambutan pada pertemuan hari kedua Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 di Nusa Dua, Bali, Sabtu (16/7/2022). Pertemuan pada hari kedua tersebut untuk melanjutkan pembahasan sejumlah agenda terkait ekonomi global dan keuangan.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Deputi Gubernur Bank Indonesia (BI) Dody Budi Waluyo mengatakan negara-negara anggota menanggapi positif Presidensi G20 Indonesia yang telah berlangsung hampir selama setahun penuh. Puncak pertemuan G20 akan digelar pada November 2022.

"Terdapat testimoni positif dari semua negara yang terlibat dalam penyelenggaraan G20," kata Dody saat ditemui di sela-sela Pertemuan Tahunan IMF-WB di Washington DC, AS, Jumat (14/10/2022) waktu setempat.

Baca Juga

Dody mengatakan testimoni positif tersebut berasal dari para peserta Pertemuan ke-4 Menteri Keuangan dan Gubernur Bank Sentral (FMCBG) G20 yang baru selesai pada Kamis malam (14/10/2022). Menurut dia, peserta pertemuan melihat Presidensi G20 Indonesia memberikan kehangatan kepada seluruh peserta pertemuan serta keragaman budaya, kuliner, maupun produk UMKM yang memberikan kenangan baik.

"Testimoni yang light ini sebagai penyeimbang dari pembahasan substansi yang cukup keras, artinya para member merasa ini poin positif dari G20," katanya.

Sejumlah menteri keuangan maupun gubernur bank sentral G20 menghadiri pertemuan FMCBG secara langsung yang sudah dilaksanakan selama empat kali pada Presidensi G20 Indonesia 2022 untuk merumuskan sejumlah pandangan. Dalam pertemuan yang dipimpin Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo tersebut terdapat enam agenda pembahasan seperti ekonomi global, arsitektur keuangan internasional, peraturan sektor finansial, investasi infrastruktur keuangan berkelanjutan, dan perpajakan internasional.

Pertemuan yang dihadiri 66 pimpinan secara langsung dan empat orang secara virtual juga mengundang Menteri Keuangan Ukraina, yang menandakansebagai undangan ke-3 yang dilaksanakan selama masa presidensi Indonesia.

Dalam kesempatan tersebut, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati mengatakan Presidensi G20 Indonesia pada 2022 memberikan bukti bahwa G20 berhasil menjadi forum utama kerja sama internasional untuk menekan terjadinya krisis. Indonesia, lanjut dia, juga berupaya untuk menularkan semangat kerja sama, kolaborasi, dan konsensus bersama yang bermanfaat untuk mencari solusi mengatasi isu global dalam konteks semangat multilateral.

"Kami menyakini kesadaran dunia serta ekspektasi kerja sama untuk membangun jembatan. Indonesia pun mengapresiasi para anggota yang telah mendukung kepemimpinan Presidensi G20 sejak awal hingga sekarang," katanya.

Sebelumnya, pertemuan pertama FMCBG pada Presidensi G20 Indonesia berlangsung pada Februari 2022 di Jakarta, pertemuan kedua pada April 2022 di Washington DC, AS, dan pertemuan ketiga pada Juli 2022 di Nusa Dua, Bali.

Presidensi G20 Indonesia akan berakhir seusai penyelenggaraan KTT tingkat pemimpin G20 pada November 2022 di Nusa Dua, Bali. Setelah itu, India mendapatkan kepercayaan untuk memegang keketuaan G20 selanjutnya pada 2023.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement