Sabtu 15 Oct 2022 23:58 WIB

Sandi: Seharusnya Indonesia Jadi Aktor Kunci Industri Keuangan Syariah

Sandi apresiasi BSI dan Pemprov aceh gelar coaching clinic KUR Syariah parekraf

Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya menjadi aktor kunci dalam industri keuangan syariah.
Foto: ANTARA/Fikri Yusuf
Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya menjadi aktor kunci dalam industri keuangan syariah.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno menyatakan Indonesia sebagai negara muslim terbesar di dunia seharusnya menjadi aktor kunci dalam industri keuangan syariah.

"Total kelolaan aset perbankan syariah sendiri bernilai Rp 646,2 triliun per September 2021," ujarnya lewat keterangan resmi di Jakarta, Sabtu (15/10/2022).

Karena itu, ia mengapresiasi Bank Syariah Indonesia (BSI), Pemerintah Provinsi Aceh, dan Pemerintah Kota Banda Aceh yang bekerja sama dengan Kementerian Pariwisata dan Ekonomi Kreatif dalam menghadirkan Coaching Clinic Kredit Usaha Rakyat (KUR) Syariah sektor pariwisata dan ekonomi kreatif (parekraf) di Kota Banda Aceh.

Kegiatan tersebut dilakukan sebagai ruang pertemuan antara perbankan syariah dengan pelaku usaha guna memberikan informasi terkait pembiayaan program KUR Syariah, sekaligus cara memanfaatkan program pembiayaan perbankan.

"Bank Syariah Indonesia (BSI) yang merupakan salah satu pemberi pinjaman terbesar di Indonesia, diharapkan dapat mendorong skala ekonomi, mengumpulkan dana dengan rate competitive, dan menyasar global investment," kata Menparekraf.

Berdasarkan data Sistem Informasi Kredit Program (SIKP) KUR, akses pembiayaan syariah di Provinsi Aceh telah disalurkan KUR oleh BSI kepada pelaku parekraf sebesar Rp 706,4 miliar dengan jumlah 10.267 debitur pada Januari-Agustus 2022.

Adapun realisasi penyaluran KUR oleh BSI di Kota Banda Aceh pada Januari-Agustus 2022 sebesar Rp 114 miliar dengan jumlah 1.259 debitur.

Direktur Akses Pembiayaan Kemenparekraf Anggara Hayun Anujuprana mengatakan pandemi COVID-19 memberikan dampak terhadap mayoritas UMKM, yakni penurunan penjualan atau permintaan usaha karena kurangnya inovasi, tak memiliki izin usaha, modal, dan akses pembiayaan.

Menimbang hal tersebut, salah satu solusi yang bisa menjadi pilihan UMKM untuk mengatasi persoalan modal dan akses pembiayaan adalah memperoleh pendanaan dari KUR Syariah.

"KUR Syariah merupakan salah satu solusi yang ditawarkan perbankan untuk mengatasi permasalahan pembiayaan bagi UMKM di Provinsi Aceh," ungkap Hayun.

Dalam Coaching Clinic KUR Syariah Sektor Parekraf itu, 50 peserta memperoleh komitmen pembiayaan sebesar Rp 3,1 miliar dengan jumlah 15 debitur. Adapun 35 peserta lainnya akan dilakukan tindak lanjut pengecekan kelayakan oleh BSI dalam mendapatkan pembiayaan KUR Syariah.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement