Senin 17 Oct 2022 23:15 WIB

Pemkot Surabaya Mulai Relokasi Penghuni Kampung 1001 Malam

Pemkot Surabaya merelokasi warga yang menghuni bangunan liar dan Kampung 1001 Malam

Red: Esthi Maharani
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di permukiman Kampung 1001 Malam, Dupak, Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur pada Senin (17/10/2022) mulai merelokasi warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam di kawasan Jalan Lasem Barat, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.
Foto: Antara/Patrik Cahyo Lumintu
Petugas melakukan pengasapan atau fogging di permukiman Kampung 1001 Malam, Dupak, Surabaya, Jawa Timur. Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur pada Senin (17/10/2022) mulai merelokasi warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam di kawasan Jalan Lasem Barat, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA  - Pemerintah Kota Surabaya di Provinsi Jawa Timur pada Senin (17/10/2022) mulai merelokasi warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam di kawasan Jalan Lasem Barat, Kelurahan Dupak, Kecamatan Krembangan.

"Warga yang ber-KTP Surabaya bukan sekadar kami memindahkan ke rusun, tapi juga sediakan pekerjaan. Kami juga berkoordinasi dengan Bu Gubernur (Khofifah Indar Parawansa), khusus warga non-KTP Surabaya juga akan dipindahkan ke rusun yang dikelola oleh pemerintah provinsi," kata Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi.

Pemerintah Kota Surabaya memindahkan warga yang menghuni bangunan liar di bawah jembatan tol dan Kampung 1001 Malam ke rumah susun sewa sederhana (Rusunawa) Sumur Welut.

Setelah bangunan liar dikosongkan, Wali Kota mengatakan, lahan di kawasan tersebutakan digunakan untuk membangun rumah pompa guna mengatasi masalah genangan di wilayah Kecamatan Krembangan dan sekitarnya.

Dia mengatakan bahwa selain memfasilitasi pemindahan tempat tinggal warga, pemerintah kota membantu pengurusan administrasi kependudukan warga, termasuk pemindahan sekolah anak-anak mereka.

"Jadi pemerintah bukan hanya menggusur, melainkan sekaligus memberikan kepastian administrasi kependudukannya, sekolah, dan sebagainya," katanya.

Warga yang dipindahkan dari kawasan jembatan tol dan Kampung 1001 Malam, menurut dia, juga akan diberi pelatihan keterampilan seperti menjahit, pertukangan, dan pembuatan paving.

"Jadi kami sesuaikan dulu minat dan kemampuannya di bidang apa, nanti kami arahkan dan dilatih, agar pendapatannya meningkat jadi Rp5 juta per bulan," kata dia.

Kepala Dinas Sosial Kota Surabaya Anna Fajriatin mengatakan bahwa ada 16 keluarga yang tinggaldi bawah kolong jembatan tol dan 146 keluarga yang tinggal di Kampung 1001 Malam.

Menurut dia, sebanyak 16 keluarga yang sebelumnya tinggal di bawah kolong jembatan tol untuk sementara ditampung di Kantor Kecamatan Lakarsantrikarena rusunawamasih disiapkan.

"Karena rusunawa yang akan ditinggali masih dibersihkan sebagian, jadi sementara kami tampung di Kantor Kecamatan Lakarsantri dulu. Insya Allah akan selesai semua pada Rabu (19/10/2022)," kata Anna.

Anna mengatakan bahwa Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil akan membantu pengurusan administrasi kependudukan warga yang direlokasi ke rusunawa.

"Pemindahan sekolah juga sedang diproses oleh rekan-rekan dari Dinas Pendidikan," kata dia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement