Selasa 18 Oct 2022 21:18 WIB

Gerindra: Prabowo Subianto tak Suka Pencitraan

‘Kalau pemberitaan tentang Prabowo Subianto jarang ada, kita bisa memahaminya.’

Red: Ratna Puspita
Menhan Prabowo Subianto (kiri)
Foto: ANTARA/Akbar Nugroho Gumay
Menhan Prabowo Subianto (kiri)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) DPP Partai Gerindra Sudaryono mengungkapkan bahwa ketua umum partainya, Prabowo Subianto, tak suka dengan pencitraan. Ia mengatakan, Prabowo Subianto lebih suka melayani masyarakat.

"Beliau tidak biasa dengan pencitraan dan tidak suka pencitraan. Kata beliau 'Rame ing Gawe Sepi ning Pamrih'. Jadi rekan dan sahabat, kalau pemberitaan tentang beliau itu jarang ada, kita semua bisa memahaminya," kata Sudaryono dalam siaran persnya di Jakarta, Selasa (18/10/2022).

Baca Juga

Sehingga, lanjut dia, wajar saja jika nama atau muka Prabowo Subianto jarang diberitakan dan muncul di televisi karena Prabowo tidak suka dengan pencitraan. "Beliau ingin mengenal rakyat dengan dekat dan begitu juga rakyat mengenal Prabowo," tuturnya.

udaryono mengaku sering mengikuti kegiatan Prabowo dari dekat. Bahkan, dalam setiap kegiatannya, menteri pertahanan itu tidak selalu membawa wartawan atau juru foto.

"Beliau tidak biasa, apa-apa harus selalu bawa wartawan atau juru foto," kata Sudaryono bercerita sosok Prabowo.

Sudaryono yang pernah menjadi asisten pribadi Prabowo mengatakan, dokumentasi dalam sebuah acara hanya memakai handphone. Kecuali, bila kegiatan tersebut diketahui awak media, baru ada juru kamera dan foto.

Sebagai asisten pribadi yang selalu mengikuti semua kegiatan Prabowo, Sudaryono berinisiatif untuk mengarahkan pengambilan foto di acara pemberian santunan korban letusan Gunung Merapi di Magelang beberapa waktu lalu agar foto yang dihasilkan menjadi lebih baik.

Namun bukan pujian yang didapatkannya, tetapi malah kena 'semprot' Prabowo. Prabowo tidak mau ada kegiatan dilakukan diatur hanya untuk sebuah pencitraan di media sosial, pemberitaan atau yang lainnya.

"Kalau bantu ya bantu aja, saya datang ke sini untuk melihat dan membantu korban yang lagi susah, ngapain harus simbolik-simbolik sih?" Beliau menegur saya dengan nada tinggi," ungkap Sudaryono.

Respons Prabowo itu sontak membuat kaget bukan hanya dirinya, tapi juga seluruh rombongan dan juga sayap partai Gerindra yaitu SATRIA (Satuan relawan Indonesia Raya) yang bertugas saat itu daerah lapangan pengungsian di Magelang. "Sayang sekali momen di Magelang itu saya enggak sempat foto karena sudah gugup dengan situasi seperti itu," katanya mengenang.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement