Rabu 19 Oct 2022 20:36 WIB

DKI Keruk 24.123 Meter Kubik Lumpur di Waduk Pluit

Pengerukan 24.123 meter kubik lumpur di Waduk Pluit sejak Januari hingga 13 Oktober.

Red: Ratna Puspita
Petugas UPK Badan Air DLH DKI Jakarta mengoperasikan alat berat untuk membersihkan tanaman eceng gondok di Waduk Pluit, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meyebutkan pembersihan eceng gondok itu untuk mencegah terjadinya pendangkalan air di waduk tersebut.
Foto: ANTARA/Aprillio Akbar
Petugas UPK Badan Air DLH DKI Jakarta mengoperasikan alat berat untuk membersihkan tanaman eceng gondok di Waduk Pluit, Jakarta, Rabu (31/8/2022). Unit Pelaksana Kebersihan (UPK) Badan Air Dinas Lingkungan Hidup (DLH) DKI Jakarta meyebutkan pembersihan eceng gondok itu untuk mencegah terjadinya pendangkalan air di waduk tersebut.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dinas Sumber Daya Air (SDA) DKI Jakarta mengeruk sebanyak 24.123 meter kubik lumpur di Waduk Pluit sejak Januari hingga 13 Oktober 2022. Pengerukan itu untuk menambah kapasitas tampung air sehingga meminimalisir dampak banjir.

"Pengerukan menggunakan lima unit eskavator," kata Kepala Dinas SDA DKI Yusmada Faizal di Waduk Pluit, Jakarta Utara, Rabu (19/10/2022). 

Baca Juga

Dinas SDA DKI menargetkan sebanyak 46.500 meter kubik lumpur dikeruk dari Waduk Pluit atau baru mencapai 51,88 persen. Pengerukan itu masuk dalam program pengerukan atau pengurasan saluran, kali atau waduk melalui kegiatan Gerebek Lumpur di seluruh wilayah DKI Jakarta, termasuk Waduk Pluit.

Waduk Pluit memiliki area tangkapan air sebesar 2.400 hektare yang menjadi tampungan dari Daerah Aliran Sungai (DAS) Kali Cideng termasuk Kali Pakin dan Kali Jelangkeng, kemudian Anak Kali Ciliwung atau Kali Besar dan saluran drainase sekitarnya. Sebelumnya, Dinas SDA DKI mencatat pengerjaan pengerukan lumpur di sungai, waduk, hingga saluran air sampai saat ini baru mencapai 855 ribu meter kubik hijgga 30 September 2022 untuk mengantisipasi banjir saat musim hujan.

Dinas Sumber Daya Air DKI mengerahkan ratusan petugas dan alat berat untuk mengeruk lumpur di sungai hingga waduk yang tersebar di lima wilayah DKI Jakarta. Selain waduk dan sungai, pengerukan lumpur juga dilakukan di situ, embung, saluran primer, saluran sekunder dan saluran tersier atau saluran penghubung.

Berdasarkan data Pusat Data dan Informasi Dinas SDA DKI Jakarta, per 30 September 2022, total volume pengerukan lumpur mencapai 855.262 meter kubik. Capaian itu baru mencapai 34,5 persen dari target volume lumpur yang dikeruk sebanyak 2,48 juta meter kubik.

Adapun, di lima wilayah administrasi DKI Jakarta, jumlah lokasi pengerukan mencapai 97 lokasi. Sementara itu, berdasarkan data selama 2021, total volume lumpur yang dikeruk mencapai 1,65 juta meter kubik dari target 2,81 juta meter kubik.

Adapun rinciannya, waduk di lima wilayah DKI Jakarta, realisasi volume lumpur dikeruk mencapai 786 ribu meter kubik di 118 lokasi waduk. Saluran penghubung mencapai 212 ribu meter kubik di 1.051 saluran dan sungai mencapai 653 ribu meter kubik volume lumpur di 64 lokasi sungai.

Adapun lumpur hasil pengerukan dibuang di fasilitas pembuangan lumpur atau confined disposal facility (CDF) di Ancol, Jakarta Utara.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement