Jumat 21 Oct 2022 01:14 WIB

Warga Palestina Gelar Aksi Mogok Buntut Terbunuhnya Tamimi di Tangan Israel

Faksi Palestina menyerukan pemogokan dan mendesak warga Palestina turun ke jalan

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Gita Amanda
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem, Rabu, 12 Oktober. 2022. Polisi Israel telah beroperasi di kamp pengungsi Shuafat di sektor timur Yerusalem untuk memburu tersangka dalam serangan penembakan mematikan di sebuah pos pemeriksaan pada hari Minggu yang menewaskan seorang tentara.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Warga Palestina bentrok dengan pasukan keamanan Israel di kamp pengungsi Shuafat di Yerusalem, Rabu, 12 Oktober. 2022. Polisi Israel telah beroperasi di kamp pengungsi Shuafat di sektor timur Yerusalem untuk memburu tersangka dalam serangan penembakan mematikan di sebuah pos pemeriksaan pada hari Minggu yang menewaskan seorang tentara.

REPUBLIKA.CO.ID, RAMALLAH -- Warga Palestina menggelar aksi mogok massal di Tepi Barat yang diduduki untuk meratapi seorang warga Palestina yang tewas akibat tembakan militer Israel. Warga Palestina yang tewas ditembak pasukan Israel ialah pemuda bernama Udai Tamimi.

Udai Tamimi adalah seorang penduduk kamp pengungsi Yerusalem Shuafat yang masih berusia 22 tahun. Dia menjadi buron selama lebih dari sepuluh hari setelah dituduh membunuh seorang tentara dan melukai yang lainnya dalam serangan penembakan di pos pemeriksaan Shufat pada 8 Oktober lalu.  

Baca Juga

Aksi mogok massal itu dilakukan selama satu hari sebagai bentuk ratapan mereka atas pembunuhan Udai Tamimi. Pembunuhan tersebut, sebagaimana dilansir kantor berita Palestina, Wafa, Kamis (20/10/2022), terjadi saat baku tembak dengan pasukan Israel di pintu masuk pemukiman kolonial Ma'ale Adumim, timur Yerusalem.

Kini setelah Tamimi tewas di tangan pasukan Israel, pusat bisnis, sekolah, universitas dan fasilitas-fasilitas lain memperlihatkan aksi pemogokan dan menutup pintu mereka di berbagai wilayah Tepi Barat dan Yerusalem. Bahkan aksi mogok juga meliputi sarana transportasi umum.

Faksi Palestina telah menyerukan pemogokan dan mendesak warga Palestina turun ke jalan untuk mengecam pembunuhan Tamimi dan pelanggaran Israel lainnya, termasuk pengepungan ketat yang sedang berlangsung di Nablus dan mengintensifkan serangan pemukim.

Sementara itu, otoritas pendudukan Israel terus memberlakukan operasinya selama sembilan hari di Nablus. Militer Israel selama sembilan hari itu menutup delapan pos pemeriksaan militer di sekitarnya untuk masuk dan keluar dari Nablus.

Hal itu membuat kehidupan sehari-hari di kota Tepi Barat yang diduduki terhenti dan menyebabkan dampak ekonomi yang menghancurkan pada penduduknya. Militer Israel juga telah mendirikan lusinan pos pemeriksaan terbang lagi.

Militer Israel telah menutup jaringan jalan samping di seluruh distrik, yang merupakan rumah bagi lebih dari 425 ribu orang yang tersebar di empat kamp pengungsi, 55 desa, dan satu kota.

Bahkan militer Israel melakukan serangan pada waktu malam hari secara besar-besaran di kota dan desa-desa sekitarnya. Pasukan Israel berdalih serangan ini dilakukan untuk mencari orang Palestina yang selama ini mereka cari.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement