Senin 24 Oct 2022 12:43 WIB

Gerindra Soal Muhaimin Cawapres untuk Prabowo: Bukan tak Mungkin

Kepercayaan diri Muhaimin lumrah mengingat PKB rekan koalisi Partai Gerindra.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad berbicara terkait calon wakil presiden (cawapres) untuk Prabowo Subianto. Menurutnya, bukan tak mungkin posisi tersebut akan diisi oleh Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Abdul Muhaimin Iskandar.

"Kalau Pak Muhaimin-nya pede (percaya diri), ya itu sih ya sah-sah saja dan kita juga anggap itu bukan hal yang tidak mungkin," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Senin (24/10/2022).

Baca Juga

Ia berpendapat, kepercayaan diri Muhaimin untuk menjadi cawapres dari Prabowo lumrah mengingat PKB merupakan rekan koalisi dari Partai Gerindra. Apalagi, keputusan terkait capres-cawapres berada di tangan Prabowo dan Muhaimin.

"Kalau soal pede ya tentunya Cak Imin paling pede, karena kan kami sudah melakukan koalisi partai bersama. Sudah melakukan kontrak kerja sama dan capres dan cawapres itukan ditentukan oleh yang namanya Pak Prabowo dan Pak Muhaimin Iskandar," ujar Dasco.

Sebelumnya, Wakil Ketua Umum PKB, Jazilul Fawaid mengatakan bahwa komunikasinya dengan Partai Gerindra semakin solid untuk menghadapi pemilihan umum (Pemilu) 2024. Bahkan, ia mengeklaim bahwa Prabowo Subianto dan Abdul Muhaimin Iskandar sudah menyampaikan komitmennya untuk maju di Pilpres 2024.

"Komitmennya sudah, sudah ada komitmen akan dibahas berdua, tetapi belum diumumkan," ujar Jazilul di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Jumat (7/10/2022).

Soal apakah pasangan Prabowo-Muhaimin sudah menjadi kepastian dari koalisi Partai Gerindra dan PKB? “Fix” menjadi jawaban Jazilul kepada wartawan. Ia menyampaikan, pengumumannya tinggal menunggu waktu dan momentum saja.

"Sebenarnya sudah fix, tinggal nunggu hari baik saja hitung-hitungan supaya enak. Dari pada nanti deklarasi disaat yang belum tepat, misalkan saat duka deklarasi, kan tidak pas," ujar Jazilul. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement