Selasa 25 Oct 2022 05:15 WIB

PM Palestina Ajak Jokowi Shalat Berjamaah di Masjid Al Aqsa

PM Palestina mengajak Presiden Joko Widodo untuk shalat berjamaah di Masjid Al Aqsa.

Red: Esthi Maharani
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh memeriksa pasukan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh.
Foto: ANTARA/Sigid Kurniawan
Presiden Joko Widodo (kiri) bersama Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh memeriksa pasukan di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10/2022). Presiden Joko Widodo menerima kunjungan kenegaraan Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR - Perdana Menteri Palestina Mohammad IM Shtayyeh mengajak Presiden Joko Widodo untuk shalat berjamaah di Masjid Al Aqsa.

"Insya Allah semoga pada kunjungan yang berikutnya adalah kunjungan yang mulia ke Palestina saat Palestina sudah merdeka dengan Yerusalem sudah merdeka, dan kita bisa shalat bersama-sama secara berjamaah di Masjid Al Aqsa, Insya Allah," kata PM Shtayyeh saat menyampaikan pernyataan pers bersama di Istana Kepresidenan Bogor pada Senin (24/10/2022).

Baca Juga

PM Mohammad IM Shtayyeh melakukan kunjungan kenegaraan ke Indonesia termasuk dengan menandatangani nota kesepakatan (MoU) tentang pendirian Otoritas Obat dan Makanan Independen di Palestina yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

"Kami mengapresiasi dukungan perjuangan yang mulia dalam mendukung bangsa Palestina dan mendukung rekonsiliasi bangsa Palestina untuk tercapainya kemerdekaan dan perdamaian bangsa Palestina," tambah PM Shtayyeh.

Ia menyebut kunjungannya ke Indonesia merupakan puncak hubungan 33 tahun bilateral diplomatik kedua negara.

"Kami sangat mengapresiasi hikmah dan kebijakan yang mulia dalam mengelola adanya keanekaragaman di Indonesia yang memerlukan kebijakan luar biasa yang mana Pak Presiden berhasil mengelolanya," ucap PM Shtayyeh.

Penandatanganan nota kesepakatan (MoU) tentang pendirian Otoritas Obat dan Makanan Independen di Palestina yang bekerja sama dengan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) oleh kedua negara, kata PM PM Shtayyeh, menunjukkan dukungan nyata bagi Palestina.

"Kami juga menyambut banyaknya kunjungan wisatawan Indonesia ke Al Aqsa, ini menjadi bentuk bangsa Indonesia ke Palestina, sehingga ada hubungan rakyat ke rakyat sehingga memperkuat sektor negara ke negara," tambah PM Shtayyeh.

Masjid Al Aqsa menjadi salah satu tempat sakral dan bersejarah bagi umat Muslim di Kota Lama Yerusalem, namun lokasi itu juga kerap menjadi tempat berkonflik antara Israel dan Palestina.

Contohnya ribuan warga dari kelompok ultranasionalis Yahudi Israel pada 29 Mei 2022 menggelar pawai bendera di Yerusalem, memperingati perebutan Kota Tua dalam perang Timur Tengah pada 1967. Invasi Israel yang meningkat pada 1967 berujung pendudukan Israel atas Yerusalem Timur, termasuk Kota Tua dan Al Aqsa.

Jordania dan Israel sepakat umat Muslim memiliki kendali atas hal-hal di dalam kompleks Masjid Al Aqsa, sedangkan Israel akan mengendalikan keamanan eksternal. Umat non-Muslim diizinkan masuk ke situs selama jam berkunjung, tetapi tidak akan diizinkan untuk berdoa di sana.

Pada 2020, akses ke kompleks masjid Al Aqsa ditutup untuk umum selama bulan Ramadhan karena pandemi COVID-19 dan pembukaan kembali dilakukan dengan protokol kesehatan yang ketat serta jumlah jamaah dibatasi.

Pada 2021 saat Ramadhan juga, kompleks masjid Al Aqsa menjadi tempat bentrokan antara polisi Israel dan jemaah Muslim yang berkembang menjadi perang 11 hari antara kelompok Hamas yang menguasai Jalur Gaza dan Israel.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَقَالَ الَّذِيْنَ اسْتُضْعِفُوْا لِلَّذِيْنَ اسْتَكْبَرُوْا بَلْ مَكْرُ الَّيْلِ وَالنَّهَارِ اِذْ تَأْمُرُوْنَنَآ اَنْ نَّكْفُرَ بِاللّٰهِ وَنَجْعَلَ لَهٗٓ اَنْدَادًا ۗوَاَسَرُّوا النَّدَامَةَ لَمَّا رَاَوُا الْعَذَابَۗ وَجَعَلْنَا الْاَغْلٰلَ فِيْٓ اَعْنَاقِ الَّذِيْنَ كَفَرُوْاۗ هَلْ يُجْزَوْنَ اِلَّا مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ
Dan orang-orang yang dianggap lemah berkata kepada orang-orang yang menyombongkan diri, “(Tidak!) Sebenarnya tipu daya(mu) pada waktu malam dan siang (yang menghalangi kami), ketika kamu menyeru kami agar kami kafir kepada Allah dan menjadikan sekutu-sekutu bagi-Nya.” Mereka menyatakan penyesalan ketika mereka melihat azab. Dan Kami pasangkan belenggu di leher orang-orang yang kafir. Mereka tidak dibalas melainkan sesuai dengan apa yang telah mereka kerjakan.

(QS. Saba' ayat 33)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement