Selasa 25 Oct 2022 16:13 WIB

Komitmen Dukung Kemerdekaan Palestina, Jokowi Dinilai Jalankan Amanah Konstitusi

Indonesia selalu mendukung Palestina.

Red: Muhammad Hafil
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanam pohon meranti dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10).
Foto: Republika/dessy suciati
Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat menanam pohon meranti dengan Perdana Menteri Palestina Mohammad I.M. Shtayyeh di Istana Kepresidenan Bogor, Jawa Barat, Senin (24/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Direktur Timur Tengah Kementerian Luar Negeri Bagus Hendraning mengatakan, dukungan Pemerintah dan masyarakat Indonesia atas kemerdekaan Palestina telah berlangsung sejak lama, karena dukungan tersebut telah diamanahkan dalam konstitusi negara.

“Pertama yang harus kita pahami adalah bahwa dukungan Indonesia ini kepada Palestina adalah dukungan yang didasarkan atas amanat konstitusi dan juga berdasarkan kedekatan HAM dan dikondisisasi yang menyatakan hak segala bangsa,” kata Bagud Hendraning saat dihubungi, Selasa (25/10/2022).

Baca Juga

Menurut Bagus, komitmen Jokowi mendukung kemerdekaan Palestina ini sebagai ketegasan bahwa bangsa Indonesia tidak pernah berpaling dari komitmen dalam mendukung kemerdekaan Palestina di saat perkembangan dunia sedang bergerak dan dinamis.

“Komitmen penegasan Pak Jokowi ini menunjukkan bahwa Indonesia tidak pernah bergeser sedikitpun posisinya dalam memberikan dukungan kepada Palestina di tengah berbagai macam perkembangan dunia yang saat ini sedang bergerak dan dinamis serta juga berbagai perkembangan di kawasan timur tengah,” ujarnya.

Sejauh ini perjuangan Pemerintah terhadap kemerdekaan Palestina tidak bisa dipandang sebelah mata, karena dukung tersebut tidak hanya sebatas verbal tetapi juga langkah nyata dengan memberikan bantuan. Selain itu, dukung atas kemerdekaan Palestina tidak hanya dari Indonesia tetapi juga dilakukan oleh negara/negara lain.

“Kalau kita katakan itu dukungan tidak berhasil atau tidak mendapatkan apa-apa Saya kira juga tidak bisa diserahkan kepada Indonesia saja karena itu kan terkait dengan hubungan dengan sekitarnya yang jelas Indonesia itu sangat mengharapkan Palestina itu merdeka,” ucapnya.

“Dan dukungan kita itu tidak hanya dukungan hanya sebatas verbal tetapi juga kita memberikan bantuan pembangunan kapasitas kepada masyarakat Palestina dengan harapan nanti sekiranya sudah merdeka sudah bisa membangun dirinya sendiri dengan sebaik-baiknya,” tambahnya.

Untuk itu, Bagus meminta Pemerintah dan masyarakat Indonesia harus kerja bersama dan tidak bisa hanya Indonesia. Namun Indonesia tidak bergeser sedikitpun sikap politiknya itu.

“Iya saya kira sekarang ini sudah ada 139 negara di dunia yang memiliki perwakilan Palestina, dan yang kedua apa yang dilakukan Indonesia itu selalu di berbagai forum multilateral di forum perserikatan bangsa-bangsa di belakang non-blok,” jelasnya.

“Indonesia Selalu menekankan pentingnya Palestina itu mendapatkan kemerdekaan selalu menggaungkan bahwa isu ini akan karena ada isu yang belum selesai oleh karena itu harus diselesaikan,” jelasnya.

Sementara itu, Dosen Ilmu Hubungan Internasional, FISIP Universitas Hasanuddin (Unhas) Ishaq Rahman menuturkan, dukungan Indonesia terhadap perjuangan rakyat Palestina sebagaimana yang dikemukakan oleh Presiden Jokowi, itu merupakan hal yang wajar karena Indonesia  ketahui bahwa hubungan antara Indonesia dan Palestina itu dia bisa dilihat dari tiga aspek.

“Pertama, aspek historis. Ini cukup panjang, Palestina bersama Mesir, walaupun waktu itu Palestina sebenarnya belum menjadi negara tetapi masih menjadi bagian Liga Arab, adalah salah satu entitas yang mengakui kemerdekaan Indonesia pada 1945. Aspek historis inilah yang cukup meninggalkan kesan, bagi bangsa Indonesia terkait perjuangan kemerdekaan,” ujarnya.

Kedua, faktor sosiologis yang diketahui bahwa Indonesia adalah negara mayoritas penduduk muslim, sehingga perjuangan bangsa Palestina itu dianggap merupakan bagian dari perjuangan yang berkaitan dengan nilai-nilai religius.

“Ketiga, faktor prinsipil karena ini berkaitan dengan mandat konstitusi kita Indonesia. Dimana, kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa sehingga Indonesia akan selalu mendukung perjuangan bagi bangsa-bangsa yang masih terjajah oleh bangsa lain,” ungkapnya.

“Dan, kita ketahui apa yang dilakukan oleh Israel terhadap bangsa Palestina, itu merupakan isu yang juga mempunyai dampak terhadap masalah-masalah kemanusiaan selain masalah kemerdekaan. Sehingga komitmen Indonesia itu dia merupakan bagian dari 3 aspek tersebut,” katanya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement