Kamis 27 Oct 2022 21:18 WIB

Liga Europa Rasa Liga Champions

Sejumlah tim tradisional langganan Liga Champions berlaga di Liga Europa musim ini.

Red: Israr Itah
Kapten Barcelona Sergio Busquets terjatuh lesu meratapi kekalahan timnya di markas sendiri, Camp Nou, saat menjamu Bayern Muenchen pada ajang Liga Champions, Kamis (27/10/2022). Barca kalah 0-3.
Foto:  EPA-EFE/Enric Fontcuberta
Kapten Barcelona Sergio Busquets terjatuh lesu meratapi kekalahan timnya di markas sendiri, Camp Nou, saat menjamu Bayern Muenchen pada ajang Liga Champions, Kamis (27/10/2022). Barca kalah 0-3.

Oleh: Israr Itah, Jurnalis Republika.co.id

REPUBLIKA.CO.ID, Pendukung klub-klub sepak bola Eropa yang tim kesayangannya gagal menembus Liga Champions dan mesti bermain di Liga Europa pasti sudah kenyang dengan berbagai bully-an. Yang paling sering dan terkenal tentunya cemoohan perkara bermain di "Liga Malam Jumat".

Baca Juga

"Malam Jumat itu ngaji, bukannya nonton bola," ledekan model begini sering didengar dan ditujukan kepada para fan yang tim-tim kesayangannya mentas di liga kasta kedua Eropa tersebut.

Liga Europa memang dimainkan pada Kamis malam alias malam Jumat sampai Jumat dini hari WIB. Sebab, pertandingan di kompetisi ini baru bergulir setelah laga-laga Liga Champions selesai dipentaskan. Pertandingan Liga Champions biasanya dimainkan pada Rabu dini hari hingga Kamis dini hari WIB. 

Jumat dini hari WIB bukan waktu yang ideal untuk tim karena mepet dengan jadwal pertandingan liga akhir pekan. Namun lebih utama daripada itu, berlaga di Liga Europa adalah perlambang kegagalan suatu tim berprestasi di kompetisi domestik sebelumnya atau ketidakberdayaan bersaing di Liga Champions musim berjalan.

Sekarang, fan layar kaca dan layar ponsel tim-tim yang berkompetisi di Liga Europa bisa sedikit tersenyum. Sebab pada musim ini, untuk pertama kalinya jumlah tim yang biasanya langganan berlaga di Liga Champions, bakal mentas pada babak gugur Liga Europa.

Barcelona menjadi tim langganan Liga Champions pertama yang dipastikan tampil di babak gugur Liga Europa 2022/23. Nasib Blaugrana harus mentas di "Liga Malam Jumat" muncul setelah pesaing terdekatnya Inter Milan mengalahkan Viktoria Plzen 3-0 pada Kamis (27/10/202) dini hari WIB. Kemenangan ini memastikan Inter mendampingi Bayern Muenchen dari Grup C, bahkan sebelum Barcelona memulai pertandingan melawan wakil Jerman tersebut. 

Untuk mengingatkan kalian, Barcelona sudah lima kali menjuarai Liga Champions, terakhir pada 2015. Tak salah, raksasa Spanyol ini sudah identik dengan Liga Champions. Liga Europa asing bagi Blaugrana. Janga juara Liga Europa ataupun versi lamanya Piala UEFA, mentas di kompetisi ini saja bisa dihitung dengan jari dalam dua dekade ke belakang.

Namun musim lalu, Barca juga tampil di babak gugur Liga Europa setelah tersingkir di fase grup Liga Champions. Ini berarti musim kedua berurutan tim asuhan Xavi Hernandez mentas di kompetisi kasta kedua setelah gagal bersaing di fase grup perebutan trofi Si Kuping Besar.

Selanjutnya ada Ajax dari Grup A yang kalah bersaing dengan Napoli dan Liverpool. Ajax juara Liga Champions empat kali. Ditinggal pelatih Erik ten Hag dan sejumlah pemain kunci nampaknya berpengaruh terhadap kekuatan the Amsterdammers musim ini.

Berlanjut di Grup B, ada Atletico Madrid. Tim asuhan Diego Simeone akan mengikuti jejak rival di kompetisi domestik Barcelona, setelah kalah bersaing dengan Porto dan paket kejutan Club Brugge. Atletico tidak pernah absen merumput di Liga Champions dalam sembilan musim terakhir. Bahkan, di empat edisi terakhir, klub asal Ibu Kota Spanyol itu selalu mampu menembus fase gugur kasta tertinggi kompetisi antarklub Eropa tersebut. Atletico belum pernah juara Liga Champions tapi sudah tiga kali menembus final, terakhir pada 2016.

Nama besar berikutnya yang akan berlaga di Liga Europa adalah Juventus. Nyonya Tua sudah dipastikan gagal ke 16 besar Liga Champions, tapi juga belum tentu finis di posisi ketiga. Bila kembali gagal menampilkan performa maksimal, bisa jadi Bianconeri disalip Maccabi Haifa dalam matchday terakhir Grup H, pekan depan. Peluang ini terbuka karena Juventus akan menghadapi tim kuat bertabur bintang Paris Saint-Germain. Sementara Maccabi meladeni Benfica. Juventus dua kali meraih gelar Liga Champions, terakhir pada 1996.

Satu nama lain yang masih berpeluang berlaga di Liga Europa adalah AC Milan. Rossoneri memang menempati posisi kedua Grup E. Namun jika tak waspada dan terpeleset, posisinya bisa dikudeta RB Salsburg di posisi ketiga dengan selisih satu poin. Milan pemegang rekor tujuh gelar Liga Champions, terakhir juara pada 2007. Rossoneri baru kembali ke Liga Champions musim lalu setelah satu dekade tiarap.

Tim-tim di atas akan bergabung dengan pemuncak klasemen sementara Liga Primer Inggris Arsenal dan raksasa Eropa yang masih tertidur Manchester United. Ada juga PSV dan AS Roma yang masih berpeluang lolos ke babak gugur Liga Europa.

Dengan sederet tim besar di atas, saya yakin Liga Europa musim ini akan diminati lebih banyak penonton, tak hanya di Indonesia, melainkan juga dunia. Jika ukurannya pengikut di seluruh platform media sosial, Juventus berada di peringkat tiga klub sepak bola dunia dengan 93,7 juta pengikut, diikuti Manchester United dengan 133,7 juta, dan Barcelona dengan 227,3 juta.

Untuk kali pertama, penyerang-penyerang top Eropa yang sudah punya nama besar akan mentas berbarengan di Liga Europa, yakni Cristiano Ronaldo, Robert Lewandowski, dan Antoine Griezmann. Penyerang tajam yang baru menanjak Dusan Vlahovic juga kemungkinan hadir. Jika Milan apes tergelincir, Olivier Giroud juga akan berpartisipasi.

Kalau sudah begini, "Liga Malam Jumat" musim ini akan pasti akan dinanti layaknya Liga Champions.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement