Kamis 27 Oct 2022 14:11 WIB

Pertemuan Paloh dengan AHY Perkuat Restu Nasdem di Posisi Cawapres

Pertemuan keduanya mengisyaratkan kian cairnya komunikasi partai pendukung Anies.

Rep: Amri Amrullah / Red: Agus Yulianto
Pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum DPP Partai Demokrat Surya Paloh, dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS M Sohibul Iman.
Foto: Istimewa
Pertemuan Ketua Umum DPP Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Ketua Umum DPP Partai Demokrat Surya Paloh, dan Wakil Ketua Majelis Syura PKS M Sohibul Iman.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Berbeda dengan Koalisi Indonesia Bersatu (KIB), pertemuan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dan Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) dianggap upaya mempercepat terbentuknya koalisi pasangan calon wakil presiden (cawapres) Anies Baswedan.

Analis politik Universitas Paramadina Ahmad Khoirul Umam mengatakan pertemuan antara Surya Paloh dengan AHY, Rabu (26/10/2022) kemarin, merupakan pematangan koalisi dan pasangan cawapres Anies Baswedan, jelang deklarasi. Lebih jauh lagi, menurut Umam, pertemuan keduanya hari ini mengisyaratkan kian cairnya komunikasi antar partai pendukung Anies Baswedan.

"Ini sekaligus mempertegas isyarat restu politik Paloh bagi AHY untuk mendampingi Anies sebagai pasangan Capres-Cawapres di Pilpres 2024 mendatang," kata Umam, Kamis (27/10/2022).

Menurut Umam, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh tentu sudah berhitung dengan cermat, posisi ini. Meskipun keputusan Cawapres diberikan pada Anies, hampir bisa dipastikan Paloh juga ikut memberikan saran masukan dalam penentuan pilihan Cawapres tersebut.

Karena itu, jika dihitung berdasarkan aspek elektabilitas, jaringan partai, jaringan non-partai, ideologi, representasi kekuatan politik bercorak nasionalisme-religius, kekuatan logistik, penguasaan basis wilayah Jawa dan Sumatera, dan faktor-faktor pentingnya lainnya, figur AHY memang relatif patut dipertimbangkan untuk mendampingi Anies," jelas dia.

Sebab, lanjutnya, jika dibandingkan dengan alternatif nama-nama lainnya, nama AHY relatif lebih unggul berdasarkan indikator-indikator tersebut di atas. Berdasarkan hasil kajian sejumlah survei nasional, jika AHY ditempelkan pada Anies, terlihat bisa menghadirkan insentif elektoral yang signifikan untuk mesin pemenangan.

Hal itu juga telah terkonfirmasi dalam sejumlah hasil simulasi berbagai survei nasional. Karena itu, Umam melihat, insting politik Surya Paloh tentu sudah cukup cermat membaca dan mensimulasikan semua faktor-faktor tersebut. Dan pada akhirnya, pilihan rasional cawapres pendamping Anies itu akan segera ditentukan dan dideklarasikan pada momentum yang tepat.

Selain itu, menurut Direktur Paramadina Public Policy Institute ini, di hadapan koalisi, saham politik AHY semakin menanjak. Hal ini seiring dengan kian menguatnya elektabilitas politik partai yang ia pimpin, yakni Partai Demokrat.

"Bahkan, berdasarkan survei Litbang Kompas Oktober 2022, basis pemilih loyal Partai Demokrat terbukti paling solid dalam mendukung pasangan Anies-AHY," ujarnya.

Mesin politik itu semakin prima seiring dengan tren elektabilitas Partai Demokrat yang kian kuat, dan mengokohkan diri di partai papan atas tiga besar, yang kian jauh melampaui Golkar. Alhasil, Umam menilai, dengan akselerasi elektoral hingga menembus angka 14 persen, atau dua kali lipat dibanding elektabilitas Golkar di 7 persen sesuai survei Litbang Kompas.

Bahkan kini, elektabilitas Partai Demokrat juga hanya selisih 2 persen dengan Partai Gerindra, atau masuk dalam margin of error. Artinya, Demokrat dan Gerindra pada dasarnya sudah masuk pada level yang sama. Bahkan bisa saja di awal 2023, elektabilitas Demokrat bisa melampaui Gerindra, atau menguasai peringkat kedua di klasemen sementara menuju Pemilu 2024 mendatang.

Dia menilai, keberhasilan Partai Demokrat ini tidak lepas dari langkah agresif, inovatif, dan kerja keras AHY selaku Ketum Partai Demokrat dalam menyapa rakyat melalui program Gerilya Nusantara yang ia lakukan cukup intensif selepas masa pandemi ini. AHY juga berani masuk dengan argumen kritis dalam sejumlah perdebatan yang sensitif di ranah kebijakan publik, kemunduran demokrasi, dan juga penegakan hukum yang tebang pilih.

"Semua itu menghadirkan efek pembeda yang secara perlahan memperkuat dukungan publik terhadap Demokrat," imbuhnya.

Karena itu, ia yakin, jika memang Anies dan koalisinya yang diprakarsai oleh Paloh benar-benar ingin mengusung narasi "perubahan", maka figur AHY sebagai cawapres merupakan pilihan yang rasional.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement