Komisi VI: Holding BUMN Bisa Menjadi Lokomotif Kebangkitan Ekonomi

BUMN memiliki peran penting dalam kebangkitan ekonomi Indonesia

Jumat , 28 Oct 2022, 01:30 WIB
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat Grand Launching Holding BUMN Pangan ID FOOD di Museum Fatahilah, Jakarta, Rabu (12/1). Holding BUMN pangan ini diharapkan mampu menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir guna meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan petani , peternak dan nelayan.Prayogi/Republika
Foto: Prayogi/Republika
Menteri BUMN Erick Thohir memberikan sambutan saat Grand Launching Holding BUMN Pangan ID FOOD di Museum Fatahilah, Jakarta, Rabu (12/1). Holding BUMN pangan ini diharapkan mampu menciptakan transformasi ekosistem pangan yang terintegrasi dari hulu hingga hilir guna meningkatkan inklusivitas dan kesejahteraan petani , peternak dan nelayan.Prayogi/Republika

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA - Anggota Komisi VI DPR RI yang salah satunya bermitra dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Abdul Hakim Bafagih, mengatakan holding BUMN bisa menjadi lokomotif kebangkitan perekonomian nasional.

"BUMN memiliki peran penting dalam kebangkitan ekonomi Indonesia," kata Abdul Hakim Bafagih melalui keterangan tertulis yang diterima di Jakarta, Kamis (27/10/2022).

Baca Juga

Hal tersebut ia sampaikan saat menjadi pembicara kunci dalam sebuah seminar dengan tema Holding BUMN Sebagai Lokomotif Kebangkitan Ekonomi Nasional. Abdul Hakim mengatakan holding BUMN harus diperkuat agar memiliki cakupan yang luas. Holding BUMN juga menjadikan BUMN bekerja lebih padu dan tidak lagi bekerja secara sektoral dalam membangun atau membangkitkan perekonomian di Tanah Air.

Dengan melakukan berbagai kerja sama tersebut, maka BUMN tidak lagi bersaing dalam memberikan pelayanan tetapi saling melengkapi. "Jangkauan pelayanan terhadap masyarakat juga akan semakin luas," kata Abdul.

Sebagai tambahan informasi, BRI merupakan salah satu bank yang telah bekerja sama dengan beberapa perusahaan BUMN misalnya PT Permodalan Nasional Madani (PNM), PT Pegadaian, dan lain sebagainya. Hingga akhir Agustus 2022 tercatat jumlah nasabah yang telah diintegrasikan ketiga entitas holding Ultra Mikro (UMi) mencapai 23,5 juta nasabah dengan total outstanding pembiayaan sebesar Rp 183,9 triliun.

Di samping itu, BRI juga berhasil menaikkan kelas 1,8 juta nasabah kredit usaha rakyat (KUR) mikro ke komersial di tahun 2021. Pada tahun 2022 angka tersebut diprediksi bisa mencapai 2,2 juta nasabah.