Jumat 28 Oct 2022 16:54 WIB

Terancam Resesi, Laba Hingga Saham 3 Raksasa Teknologi Terus Menurun

3 raksasa teknologi, Amazon, Microsoft dan Intel bersiap hadapi ancaman resesi

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Logo Amazon. Amazon, Microsoft, dan Intel bersiap menghadapi ancaman resesi yang diprediksi segera terjadi. Dikutip dari Reuters, Kamis (27/10/2022), ketiga perusahaan raksasa teknologi itu mengungkapkan saat ini banyak pelanggan mengambil keputusan untuk memangkas layanan cloud.
Foto: AP Photo/Reed Saxon
Logo Amazon. Amazon, Microsoft, dan Intel bersiap menghadapi ancaman resesi yang diprediksi segera terjadi. Dikutip dari Reuters, Kamis (27/10/2022), ketiga perusahaan raksasa teknologi itu mengungkapkan saat ini banyak pelanggan mengambil keputusan untuk memangkas layanan cloud.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Amazon, Microsoft, dan Intel bersiap menghadapi ancaman resesi yang diprediksi segera terjadi. Dikutip dari Reuters, Kamis (27/10/2022), ketiga perusahaan raksasa teknologi itu mengungkapkan saat ini banyak pelanggan mengambil keputusan untuk memangkas layanan cloud.

Padahal, layanan cloud selama bertahun-sudah menjadi salah satu sumber pertumbuhan terbesar dan paling dapat diandalkan untuk beberapa perusahaan teknologi terbesar. Termasuk selama pandemi saat banyak orang bekerja dan belajar dari rumah.

Kondisi saat ini diprediksi akan menyebabkan kelebihan kapasitas yang akan menyebabkan pemotongan investasi dari investor. Hal tersebut dikkarenakan perusahaan menghadapi kenaikan biaya di tengah melonjaknya inflasi, semebtara kenaikan suku bunga telah menekan permintaan konsumen.

Pertumbuhan di Amazon Web Services (AWS), unit cloud perusahaan yang melayani perusahaan telah menurun secara konsisten dalam empat kuartal terakhir. Penjualan bersih dalam bisnis tumbuh 28 persen pada periode Juli-September dibandingkan 39 persen pada tahun sebelumnya.

Saham Amazon merosot 12 persen setelah adanya perkiraan perlambatan pertumbuhan penjualan untuk musim liburan. Perlambatan tersebut menghapus sekitar 140 miliar dolar AS dari nilai pasarnya dan membatasi pendapatan suram seminggu dari perusahaan teknologi global.

"Perlambatan AWS adalah tanda yang jelas bahwa bisnis mulai memangkas biaya, jadi ini kemungkinan akan lebih menekan laba Amazon di kuartal mendatang," kata analis utama Insider Intelligence, Andrew Lipsman.

Bisnis cloud Microsoft Azure yang telah meningkatkan pertumbuhan pendapatan di raksasa perangkat lunak selama bertahun-tahun juga turun menjadi 35 persen pada Juli-September 2022 dari 50 persen pada tahun sebelumnya. Prediksi perusahaan meleset dari perkiraan peningkatan 36,5 persen menurut Visible Alpha.

"Kami benar-benar pertama kali mulai melihat (perlambatan) pada April 2022 dan itu berlanjut. Wilayah Eropa adalah sumber kelemahan," ucap Spesialis riset YipitData, Matt Wegner.

Intel, yang membuat chip untuk pelanggan pusat data termasuk AWS mengatakan pendapatan kuartal ketiga merosot 27 persen dan laba hampir habis. Bos Intel Pat Gelsinger mengatakan bisnis tersebut dirugikan sebagian karena permintaan yang lemah dari pelanggan perusahaan China.

Intel memangkas perkiraan laba dan pendapatan untuk tahun ini. Gelsinger mengatakan hal tersebut mencerminkan ketidakpastian ekonomi yang dan akan bertahan hingga tahun depan serta butuh waktu untuk meningkatkan penjualan ke pusat data.

Layanan cloud biasanya membantu perusahaan menghemat uang. Untuk itu, pemotongan anggaran di sektor tersebut bisa sangat mengkhawatirkan dan menunjukkan bahwa perusahaan menganggap biaya adalah raja pada masa-masa yang lebih sulit.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement