Selasa 01 Nov 2022 05:58 WIB

Ritual Sholat Memukau Mualaf Iin Anita dan Penantian 7 Tahun Hidayah Akhirnya Terjawab  

Mualaf Iin Anita menantikan hidayah selama tujuh tahun hingga yakin

Red: Nashih Nashrullah
Iin Anita. Mualaf Iin Anita menantikan hidayah selama tujuh tahun hingga yakin
Foto: Dok Istimewa
Iin Anita. Mualaf Iin Anita menantikan hidayah selama tujuh tahun hingga yakin

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-  Wanita ini lahir dari orang tua yang berbeda agama, sang ibu beragama Islam sedangkan ayahnya beragama non-Muslim. Sebelumnya ia dan kakak-kakaknya mengikuti agama sang ayah. 

Hingga akhirnya kedua kakaknya memutuskan untuk masuk Islam terlebih dahulu, sedangkan ia masih dilema kemantapan hati. 

Baca Juga

Namun Allah SWT telah memberikan hidayah kepada setiap makhluk yang dikehendaki-Nya, dilembutkan hatinya untuk dapat menerima agama Islam sebagai satu-satunya agama yang benar di muka bumi ini.   

Kemudian, Mualaf Center Aya Sofya mendampingi perempuan yang biasa disapa sebagai Iin untuk melakukan prosesi pensyahadatan di kantor pusat Mualaf Center Aya Sofya Malang, Ramadhan 2021 lalu.

Iin bersyahadat didampingi kakak perempuannya yang lebih dahulu menjadi Muslimah pada 1993, sebelun dia memutuskan menikah.

Kisah dan perjuangan Iin untuk menjadi seorang mualaf melalui perjalanan yang panjang dan dengan banyak pertimbangan. 

Keputusan yang akhirnya dipilih bukan diputuskan dalam waktu singkat saja, melainkan dengan pertimbangan matang selama bertahun-tahun.

Banyak hal yang akhirnya dapat membuatnya mantap memeluk agama Islam dan mengikuti jejak kedua kakak dan adiknya. Ia merasa berada dalam kedamaian dan ketenangan saat melihat orang sholat.

Melihat tumbuh kembang keluarganya yang semula beragama non Muslim kemudian berpindah menjadi seorang Muslim dan Muslimah menjadikannya lebih termotivasi untuk segera memeluk agama Islam.

“Dari yang semula adalah non Muslim kemudian berpindah, kakak-kakak saya menjadi mualaf terlebih dulu, kalau adik saya memang sudah pada dasarnya Islam," ujarnya dikutip Republika.co.id dalam youtube Mualaf Center Aya Sofya.

Baca juga: Dihadapkan 2 Pilihan Agama Besar, Mualaf Anita Yuanita Lebih Memilih Islam

Iin merasa bahwa hatinya mulai terketuk untuk masuk Islam ketika mendengar bahwa saat ayahnya kritis ingin dimakamkan secara Muslim. Pesan ini almarhum ayahnya sampaikan kepada adik ayahnya.

Meskipun hatinya telah terketuk ingin masuk Islam tapi hal itu tidak langsung membuat Iin mantap berpindah agama ke Islam. 

Selama tujuh tahun ia banyak belajar tentang Islam sedikit demi sedikit sembari menumbuhkan kemantapan dalam dirinya.

Di masa itu pula ia mulai ikut berpuasa, membiasakan diri mengucapkan salam di mana pun berada hingga rekan kerjanya sering menganggap bahwa ia telah menjadi Mualaf.

Selain pengaruh lingkungan keluarga, kisah dan alasan yang membuat Iin mantap masuk Islam dan menjadi mualaf adalah karena di lingkungan kerjanya selalu dikelilingi orang-orang luar biasa yang selalu memberikan masukan dan saran.

 

“Sejujurnya di tempat kerja, saya sudah dianggap sebagai mualaf dan itu membuat saya semakin memantapkan diri. Akhirnya dari sana saya memutuskan untuk memilih agama Islam sebagai pedoman hidup yang akan saya bawa sampai mati," ujar Iin.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement