Selasa 08 Nov 2022 12:33 WIB

Jokowi Sebut Jatah Prabowo, Gerindra: Jadi Penyemangat Tingkatkan Elektabilitas

Dasco meminta seluruh kader Gerindra tak berpuas diri usai pernyataan Jokowi.

Rep: Nawir Arsyad Akbar/ Red: Ratna Puspita
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad
Foto: Republika/Nawir Arsyad Akbar
Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Harian DPP Partai Gerindra Sufmi Dasco Ahmad menyambut baik pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) yang menyatakan pemilihan presiden (Pilpres) 2024 akan menjadi jatah Prabowo Subianto. Ia mengatakan, pernyataan itu menjadi penyemangat partai untuk terus meningkatkan elektabilitas.

"Kami anggap penyemangat yang membuat kami juga tidak putus-putusnya bekerja semaksimal mungkin untuk menaikkan elektabilitas partai, capres kami," ujar Dasco di Gedung Nusantara III, Kompleks Parlemen, Jakarta, Selasa (8/11/2022).

Baca Juga

Pernyataan Jokowi juga menjadi penyemangat seluruh kader Partai Gerindra untuk menghadapi kontestasi nasional mendatang. Kendati demikian, ia meminta seluruh kader tak berpuas diri usai adanya pernyataan tersebut.

"Kami minta para kader tidak berpuas diri, apa yang disampaikan Presiden Jokowi penyemangat dan introspeksi kami internal," ujar Dasco.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) menuturkan, saat ini jatah untuk Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto memenangkan Pilpres 2024. Jokowi mengaku, telah memenangkan dua kali pilpres pada 2014 dan 2019 melawan Prabowo Subianto.

"Saya ini dua kali Wali Kota di Solo menang, kemudian ditarik ke Jakarta, Gubernur sekali menang. Kemudian dua kali di pemilu Presiden juga menang. Mohon maaf Pak Prabowo. Kelihatannya setelah ini jatahnya Pak Prabowo," kata Jokowi di HUT ke-8 Partai Perindo, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Setelah mendengar pernyataan Jokowi tersebut, Prabowo yang juga hadir di HUT Partai Perindo langsung berdiri dan memberikan hormat. Suasana acara HUT Perindo pun menjadi riuh.

Dalam kesempatan itu Jokowi mengingatkan semua pihak, Indonesia sudah masuk ke tahun politik. Saat ini, kata Jokowi, salah satu hal terpenting adalah menjaga persaingan secara sehat antarpartai.

"Jangan saling menjatuhkan. Kalau bisa itu antarpartai saling memuji, jadi didengarkan juga enak, antarpolitisi saling memuji, antarpartai saling muji, itu didengar enak, rakyat juga segar," kata Jokowi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement