Kamis 10 Nov 2022 18:55 WIB

Luncurkan Buku Politik Islam, Wamenag Ajak Gen Z Melek Digital

Rra digital memberikan ruang gerak kepada siapapun.

Rep: Muhyiddin/ Red: Agung Sasongko
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa
Foto: ANTARA/Galih Pradipta
Wakil Menteri Agama Zainut Tauhid Sa

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama RI, Zainut Tauhid meluncurkan buku kajian politik Islam yang berjudul “Kontestasi Ideologi Politik gerakan islam Indonesia di Ruang Publik Digital”. Melalui karyanya ini, Zainut mengajak kepada generasi Z untuk melek digital, sehingga bisa memberikan kontra narasi terhadap paham-paham yang berlawanan dengan ideologi.

Zainut menjelaskan, era digital memberikan ruang gerak kepada siapapun untuk mengekspresikan pikiran atau gagasannya, termasuk gagasan di bidang keagamaan dan bidang ideologi kenegaraan. Karena itu, dalam buku ini Zainut melihat secara hati-hati dalam melakukan penelitian terkait kontestasi ideologi politik.

Baca Juga

Ideologi politik tersebut ia batasi dengan ideologi negara oleh gerakan politik Islam. Sedangkan gerakan Islam ia batasi pada organisasi mainstream yang diwakili oleh NU dan Muhammadiyah dan yang non-mainstream gerakan islamis yang diwakili oleh HTI dengan FPI.

Dalam buku ini, Zanut mengkaji bagaimana kontestasi ideologis antara organisasi arus utama dan gerakan islamis tersebut, khususnya di ruang digital.

“Ini penting karena memang tadi saya katakan bahwa di era digital itu sangat memungkinkan semua pihak bisa berinteraksi dan tentunya perlu ada pemahaman-pemahaman terhadap paham-paham yang itu mengarah kepada paham yang menolak ideologi negara,” ujar Zainut usai acara bedah buku yang digelar BLAJ Jakarta di kawasan Tanah Abang, Jakarta Pusat, Kamis (10/11/2022).

Karena itu, dia pun mengajak kepada seluruh masyarakat, khususnya generasi muda untuk menguasai dunia digital, sehingga mereka bisa memberikan kontra narasi terhadap paham yang bisa memebahayakan ideologi negara Indonesia.

“Saya sebagai wakil menteri agama itu memiliki kewajiban untuk mengajak para masyarakat utamanya generasi Gen Z, generasi muda yang melek digital untuk lebih memahami dan menguasai dunia digital,” kata Zainut.

Acara bedah buku ini menghadirkan sejumlah pembicara, seperti Staf Khusus Wakil Presiden RI, Masykuri Abdillah dan Sekretaris Umum Pimpinan Muhammadiyah, Prof Abdul Mu’ti. Hadir pula secara daring Wakil Ketua MPR RI, Arsul Sani.

Saat diwawancara lebih lanjut, Prof Abdul Mu’ti menyampaikan selamat atas peluncuran buku yang dikembangkan dari disetasi Zainut Tauhid ini. Menurut dia, buku ini sangat konprehensif dan menyajikan analisas yang mendalam.

“Ini sebuah buku yang sangat komprehensif dan sangat bagus, memberikan analisis yang mendalam dengan konstelasi dan kontestasi gerakan-gerakan Islam yang ada di Indonesia khususnya yang terkait dengan kontestasi ideologi politik dari gerakan Islam,” jelas Prof Mu’ti.

Menurut Prof Mu’ti, buku ini bisa menjadi referensi untuk penelitian dan kajian lebih lanjut, terutama dalam memetakan tren kontestasi gerakan di masa datang. “Terutama dalam waktu dekat terkait dengan kontestasi pemilihan presiden 2024,” kata Prof Mu’ti.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمِنَ الْاِبِلِ اثْنَيْنِ وَمِنَ الْبَقَرِ اثْنَيْنِۗ قُلْ ءٰۤالذَّكَرَيْنِ حَرَّمَ اَمِ الْاُنْثَيَيْنِ اَمَّا اشْتَمَلَتْ عَلَيْهِ اَرْحَامُ الْاُنْثَيَيْنِۗ اَمْ كُنْتُمْ شُهَدَاۤءَ اِذْ وَصّٰىكُمُ اللّٰهُ بِهٰذَاۚ فَمَنْ اَظْلَمُ مِمَّنِ افْتَرٰى عَلَى اللّٰهِ كَذِبًا لِّيُضِلَّ النَّاسَ بِغَيْرِ عِلْمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَ ࣖ
Dan dari unta sepasang dan dari sapi sepasang. Katakanlah, “Apakah yang diharamkan dua yang jantan atau dua yang betina, atau yang ada dalam kandungan kedua betinanya? Apakah kamu menjadi saksi ketika Allah menetapkan ini bagimu? Siapakah yang lebih zalim daripada orang-orang yang mengada-adakan kebohongan terhadap Allah untuk menyesatkan orang-orang tanpa pengetahuan?” Sesungguhnya Allah tidak akan memberi petunjuk kepada orang-orang yang zalim.

(QS. Al-An'am ayat 144)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement