Kamis 10 Nov 2022 20:35 WIB

NATO: Rusia di Bawah Tekanan Berat

Moskow memerintahkan penarikan pasukan dari Kota Kherson.

Rep: Lintar Satria/ Red: Friska Yolandha
 Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan helikopter Rusia yang hancur di landasan di sebuah lapangan terbang di Kherson, Ukraina pada Rabu, 16 Maret 2022. Moskow memerintahkan penarikan pasukan dari Kota Kherson.
Foto: AP/Maxar Technologies
Citra satelit yang disediakan oleh Maxar Technologies ini menunjukkan helikopter Rusia yang hancur di landasan di sebuah lapangan terbang di Kherson, Ukraina pada Rabu, 16 Maret 2022. Moskow memerintahkan penarikan pasukan dari Kota Kherson.

REPUBLIKA.CO.ID, ROMA -- Sekretaris Jenderal Organisasi Pakta Pertahanan Atlantik Utara (NATO) Jens Stoltenberg mengatakan Rusia di bawah tekanan berat di Ukraina. Setelah Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoigu memerintahkan pasukannya mundur dari Kota Kherson.

"Apa yang sudah jelas adalah Rusia di bawah tekanan berat dan bila mereka meninggalkan Kherson maka itu akan menjadi kemenangan Ukraina lainnya," kata " kata Stoltenberg usai bertemu dengan Perdana Menteri Italia Giorgia Meloni, Kamis (10/11/2022).

Baca Juga

Sebelumnya dilaporkan Moskow memerintahkan penarikan pasukan dari Kota Kherson. Hal ini dianggap kemunduran besar bagi Rusia saat jenderal-jenderal Amerika Serikat (AS) mengatakan Rusia kehilangan 100 ribu prajurit baik yang tewas atau terluka dalam invasinya ke Ukraina bulan Februari lalu.

Pada Rabu (9/11/2022) Menteri Pertahanan Rusia Sergei Shoihu mengumumkan pasukan Rusia akan mundur dari tepi barat Sungai Kherson dekat Kherson. Langkah ini dinilai dapat menjadi titik balik konflik di Ukraina.

Ukraina bereaksi dengan hati-hati, mereka mencatat sejumlah pasukan Rusia masih berada di Kherson dan bala bantuan Rusia telah tiba di kawasan itu.

"Mereka bergerak keluar tapi tidak sebanyak yang seharusnya bila memang penarikan atau pengelompok ulang penuh," kata penasihat Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy, Oleskiy Arestovych dalam video yang diunggah di internet.

Arestovych mengatakan pasukan Rusia menghancurkan jembatan-jembatan dan jalan ke tambang saat pergi. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement