REPUBLIKA.CO.ID, RAJASTHAN–Kerukunan beragama antara Muslim dan Hindu baru-baru ini terjadi di Kota Ramgarh di Distrik Alwar, Negara Bagian Rajasthan, India.
Hal itu terlihat saat Presiden Komite Pendidikan Anjuman dan Presiden Panchayat Samiri Nasru Khan yang beragama Islam, saling membantu seorang gadis yatim piatu dari komunitas Hindu untuk melangsungkan upacara pernikahan.
Dilansir dari The Islamic Information, Rabu (9/11/2022), orang-orang dari komunitas Muslim ini datang sebagai paman dari pihak ibu untuk upacara khusus yang disebut Myra atau bhaat.
Mereka memberikan bantuan, termasuk uang tunai dan hadiah lainnya hingga membantu mengatur makanan untuk pesta pernikahannya.
Pengantin wanita, Aarushi, seorang penduduk Ramgarh, telah menjadi yatim piatu setelah dia kehilangan orang tuanya ketika dia berusia satu tahun.
Meskipun dari latar belakang ekonomi menengah ke bawah, Aarushi dirawat dan dibesarkan dengan baik oleh pamannya Jayaprakash Jangid dan istrinya bahkan diberi pendidikan yang baik.
Setelah mendengar berita bahwa Aarushi berencana untuk menikahi Dalchand, seorang penduduk Dholi Dubh, Presiden Komite Pendidikan Anjuman dan Presiden Samiti Panchayat Nasru Khan segera menawarkan untuk membantu Myra Aarushi. Hal ini mengingat kondisi keuangan keluarganya yang buruk.
Seperti dilansir Indian Express, para anggota mengunjungi rumah Aarushi pada hari Jumat dan membantunya menikah dalam ritual Hindu yang lengkap.
Baca juga: Mualaf David Iwanto, Masuk Islam Berkat Ceramah-Ceramah Zakir Naik tentang Agama
Komunitas Muslim Anjuman menanggung semua biaya penyelenggaraan upacara pernikahan dan menyediakan perlengkapan pernikahan lainnya sebagai hadiah untuk Aarushi. Usai acara, Aarushi terlihat memeluk orang-orang yang membantunya.
Nasru Khan yang memberkati pengantin Aarsuhi selama ritual Hindu, mengatakan bahwa komunitasnya sering menjangkau gadis-gadis tanpa orang tua. Kali ini dengan membantu memenuhi segala kebutuhan pernikahan adat Hindu Aarushi.
Dia menambahkan bahwa Ramgarh sekarang diselimuti suasana komunalisme setelah pemilihan yang sering diperebutkan berdasarkan perpecahan Hindu-Muslim.
Mereka melakukan ini sebagai bagian dari Ganga Jamni Tehzeb, sebuah upaya untuk menjaga Tehzeeb (budaya) tetap hidup. Nasru berharap jarak antara kedua agama ini semakin berkurang dan persaudaraan semakin erat.
Dengan hanya mengumpulkan uang di antara komunitas Muslim sendiri, panitia diketahui telah melakukan tindakan serupa sebelumnya.
Mereka telah membantu lima gadis dari keluarga Hindu yang kurang mampu untuk menyelenggarakan upacara pernikahan. Mereka juga menyelenggarakan pernikahan massal 560 putri Muslim di tahun-tahun sebelumnya.
