Senin 14 Nov 2022 05:25 WIB

Ini Dana Pandemi yang Terkumpul dari Negara G20

Negara G20 telah mengumpulkan 1,4 miliar dolar AS untuk dana pandemi

Rep: Umi Nur Fadhilah/ Red: Esthi Maharani
Menteri Keuangan A.S. Janet Yellen, kiri, berbicara dengan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, tengah, sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendengarkan selama Peluncuran Dana Pandemi pada Pertemuan Menteri Kesehatan dan Keuangan Gabungan G20 ke-2 menjelang KTT para pemimpin G20, di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Ahad, 13 November 2022.
Foto: AP/Dita Alangkara
Menteri Keuangan A.S. Janet Yellen, kiri, berbicara dengan Menteri Keuangan Indonesia Sri Mulyani Indrawati, tengah, sementara Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendengarkan selama Peluncuran Dana Pandemi pada Pertemuan Menteri Kesehatan dan Keuangan Gabungan G20 ke-2 menjelang KTT para pemimpin G20, di Nusa Dua, Bali, Indonesia, Ahad, 13 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, BALI — Negara-negara Kelompok 20 (G-20) telah mengumpulkan 1,4 miliar dolar AS (sekitar Rp 21,6 triliun) untuk dana kesehatan pandemi global demi membantu menghindari terulangnya wabah Covid-19. Pandemi Covid-19 telah menewaskan lebih dari 6,6 juta orang dan melumpuhkan ekonomi dunia.

Bank Dunia akan mengelola dana itu untuk membantu negara-negara berpenghasilan rendah dan menengah mencegah dan mengatasi pandemi di masa depan. Dana itu telah menarik komitmen dari lebih dari 20 donor negara, antara lain Bill & Melinda Gates Foundation dan Rockefeller Foundation.

“Jumlah yang terkumpul sejauh ini baru angka awal,” kata Menteri Keuangan Indonesia, Sri Mulyani Indrawati dilansir Bloomberg, Ahad (13/11/2022).

Dia mengatakan dana pandemi itu diperkiraan butuh hingga mencapai 31 miliar dolar AS (sekitar Rp 479 triliun). Namun, Sri mengatakan dana tersebut bukan satu-satunya instrumen yang terkait dengan kesiapsiagaan sistem kesehatan.

Baca juga : Sandiaga Sambut Kedatangan Joe Biden di Bali Hadiri KTT G20

Negara-negara G-20 mulai bekerja menyiapkan dana tahun lalu di bawah kepresidenan Italia, ketika negara-negara berjuang untuk menemukan cukup uang memerangi pandemi.

Tiga tahun setelah adanya Covid-19, ekonomi terbesar di Asia Tenggara mendorong akses yang sama ke infrastruktur kesehatan global dengan menjadikannya sebagai prioritas pertemuan G-20 tahun ini. Itu termasuk membuat negara-negara menyelaraskan protokol kesehatan dan mendistribusikan penelitian dan kapasitas manufaktur untuk produk medis.

“Ini akan menjadi titik awal bagi kita semua untuk menunjukkan kepada dunia bahwa G20 mampu menghasilkan aksi nyata yang dapat berdampak global,” ujar Sri.

Baca juga : Anies Merasa Terhormat Diundang Jadi Pembicara di G20

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement