Senin 14 Nov 2022 12:47 WIB

Ekonomi Global Gelap, Bahlil Galau Soal Nasib Investasi 2023

Bahlil nilai potensi investasi Indonesia tinggi, namun dibayangi risiko krisis global

Rep: Retno Wulandhari/ Red: Ichsan Emrald Alamsyah
Delegasi negara G20 mengdengarkan sambutan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum dapat memastikan bagaimana prospek investasi Indonesia pada tahun 2023 lantaran ekonomi global yang diproyeksi bakal gelap.
Foto: ANTARA/Mohammad Ayudha
Delegasi negara G20 mengdengarkan sambutan Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia. Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum dapat memastikan bagaimana prospek investasi Indonesia pada tahun 2023 lantaran ekonomi global yang diproyeksi bakal gelap.

REPUBLIKA.CO.ID, BADUNG -- Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) belum dapat memastikan bagaimana prospek investasi Indonesia pada tahun 2023 lantaran ekonomi global yang diproyeksi bakal gelap. 

Bahlil melihat potensi investasi Indonesia cukup tinggi, namun masih dibayangi risiko kondisi global yang penuh ketidakpastian terutama dampaknya terhadap stabilitas ekonomi di dalam negeri.

"Prospek investasi tahun depan, saya lagi bingung, melihat potensi investasi ekonomi tinggi tetapi khawatir terhadap stabilitas 2023," kata Bahlil dalam acara media gathering, Ahad (13/11).

Menurut Bahlil, prospek investasi di tahun depan sangat dipengaruhi stabilitas ekonomi. Prospeknya akan positif jika kondisi perekonomian Indonesia bisa terjaga stabil. 

Demikian sebaliknya, Bahlil melihat prospek investasi bisa suram jika stabilitas tidak terjaga sekalipun potensinya baik. Menurut Bahlil, kondisi serupa juga berlaku bagi negara lain di luar negara berkembang.

Meski demikian, Bahlil optimistis masih ada secercah harapan untuk ekonomi Indonesia di 2023. Hingga saat ini persepsi global untuk Indonesia cukup baik. Hal tersebut tercermin dari animo negara-negara peserta gelaran G20. 

"Ini sinyal positif keberadaan Indonesia sebagai presidency G20," kata Bahlil.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement