Selasa 15 Nov 2022 17:18 WIB

Wapres Terima Pimpinan Pusat Muhammadiyah Bahas Rencana Muktamar

Muhammadiyah akan menggelar muktamar ke-48.

Rep: Fauziah Mursid/ Red: Muhammad Hafil
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkaitan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa (15/11/2022).
Foto: BPMI/Setwapres
Wakil Presiden Maruf Amin menerima Pimpinan Pusat Muhammadiyah berkaitan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa (15/11/2022).

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA--Wakil Presiden Maruf Amin menerima kehadiran Pimpinan Pusat Muhammadiyah di kediaman resmi Wapres, Jakarta, Selasa (15/11/2022). Pertemuan yang dihadiri oleh Ketua Umum PP Muhammadiyah Haedar Nasir, Sekretaris Umum Abdul Muti dan Ketua Umum PP Aisyiyah Noordjanah Djohantoni ini berkaitan pelaksanaan Muktamar Muhammadiyah yang akan digelar di akhir pekan ini.

"Jadi para Pimpinan PP Muhammadiyah ini datang khusus meminta kepada Pak Wapres untuk menutup acara Muktamar muhammadiyah pada 20 November di Solo," ujar Juru Bicara Wapres, Masduki Baidlowi dalam keterangannya, Selasa (15/11/2022).

Baca Juga

Masduki mengatakan, pada Muktamar Muhammadiyah ini rencananya akan dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 19 November dan ditutup oleh Wapres Ma'ruf Amin.

Dalam laporannya kepada Wapres, Pimpinan PP Muhammadiyah maupun Aisyiah menyampaikan program yang akan dibahas dalam Muktamar ke-48 Muhammadiyah ini. Pertama, kata Masduki, ada program yang sudah 25 tahun dijalankan oleh Muhammadiyah, dan ini adalah lima tahun terakhir yakni berkaitan bidang keislaman, sosial, kesehatan maupun pendidikan.

"Bidang bidang sosial kesehatan ataupun bidang bisang pendidikan yang memang Muhammadiyah punya kemampuan besar di bidang-bidang itu, itu dibahas," ujar Masduki.

Selain itu, kata Masduki, dalam pertemuan juga dibahas mengenai persoalan yang berhubungan dengan Risalah Islam Berkemajuan. Risalah Islam Berkemajuan ini kata Masduki, gagasan besar yang pernah dicetuskan oleh Almarhum Buya Syafii Maarif yakni  Islam dalam konteks paham kebangsaaan.

Tujuannya agar umat Islam di Indonesia itu berkeadaban maju dan bisa berkompetisi dengan umat-umat yang lain secara damai.

"Jadi inti pikiran-pikiran itu yang akan dibahas dan akan dielaborasi lebih jauh. Wapres dalam hal ini mengapresiasi tema Muktamar ini," katanya.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement