Rabu 16 Nov 2022 16:15 WIB

G7 dan NATO Belum Tentukan Respons Soal Dugaan Serangan Rusia ke Polandia

G7 dan NATO akan menjalin kontak erat untuk memutuskan respons yang akan diambil

Rep: Kamran Dikarma/ Red: Esthi Maharani
 Presiden Polandia Andrzej Duda berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan Komite Pemerintah untuk Urusan Pertahanan dan Pertahanan Nasional di kantor pusat Biro Keamanan Nasional di Warsawa, Polandia, 16 November 2022. Presiden Andrzej Duda dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon setelah laporan yang menuduh bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia. Kepala negara Polandia juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Polandia telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapan beberapa pasukan militernya dan dinas berseragam lainnya di wilayahnya. Pemerintah telah mengkonfirmasi ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah desa di Polandia timur pada 15 November, yang disebabkan oleh rudal Rusia.
Foto: EPA-EFE/PAWEL SUPERNAK POLAND
Presiden Polandia Andrzej Duda berbicara selama konferensi pers setelah pertemuan Komite Pemerintah untuk Urusan Pertahanan dan Pertahanan Nasional di kantor pusat Biro Keamanan Nasional di Warsawa, Polandia, 16 November 2022. Presiden Andrzej Duda dan Presiden AS Joe Biden melakukan percakapan telepon setelah laporan yang menuduh bahwa rudal Rusia menghantam wilayah Polandia. Kepala negara Polandia juga berbicara dengan Sekretaris Jenderal NATO Jens Stoltenberg. Polandia telah memutuskan untuk meningkatkan kesiapan beberapa pasukan militernya dan dinas berseragam lainnya di wilayahnya. Pemerintah telah mengkonfirmasi ledakan yang menewaskan dua orang di sebuah desa di Polandia timur pada 15 November, yang disebabkan oleh rudal Rusia.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Negara anggota G7 dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO) telah melangsungkan pertemuan darurat di sela-sela KTT G20 di Bali untuk membahas dugaan serangan rudal Rusia ke Polandia. Mereka mengatakan akan menjalin kontak erat guna memutuskan respons yang akan diambil.

"Kami setuju untuk tetap berhubungan dekat guna menentukan langkah selanjutnya yang tepat saat penyelidikan berlangsung. Kami menawarkan dukungan penuh kami untuk dan membantu penyelidikan yang sedang berlangsung di Polandia," kata para pemimpin Amerika Serikat (AS), Kanada, Uni Eropa, Prancis, Jerman, Italia, Jepang, Belanda, Spanyol, dan Inggris Raya dalam sebuah pernyataan bersama.

Baca Juga

Sementara itu Rusia telah membantah terlibat dalam ledakan di sebuah desa di Polandia timur yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina.

“Tidak ada serangan yang dilakukan terhadap sasaran di dekat perbatasan negara Ukraina-Polandia oleh persenjataan Rusia. Foto-foto reruntuhan yang diterbitkan oleh media Polandia dari tempat kejadian tidak ada hubungannya dengan senjata Rusia," kata Kementerian Pertahanan Rusia dalam sebuah pernyataan, Selasa, dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Pada Selasa lalu, sebuah ledakan terjadi di Przewodow, sebuah desa di Polandia timur yang dekat dengan perbatasan Ukraina. Insiden itu menyebabkan dua orang tewas. Seorang pejabat senior intelijen Amerika Serikat (AS) yang dikutip Associated Press mengungkapkan, ledakan di Przewodow disebabkan oleh rudal Rusia yang melintasi Polandia.

Kendati demikian, Pentagon belum dapat mengonfirmasi laporan tersebut dan sedang menyelidikinya. Pasca ledakan di Przewodow, pemerintah Polandia menggelar pertemuan darurat dewan dan kabinet keamanan nasionalnya. Mereka memutuskan menempatkan beberapa unit militer dalam keadaan siaga.

“Telah ada keputusan untuk meningkatkan status kesiapan beberapa unit tempur dan dinas berseragam lainnya,” kata juru bicara pemerintah Polandia Piotr Muller.

Muller menambahkan, Polandia sedang memverifikasi apakah perlu meminta konsultasi berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Beberapa saat yang lalu kami memutuskan untuk memverifikasi apakah ada alasan untuk meluncurkan prosedur berdasarkan Pasal 4 Perjanjian Atlantik Utara,” ucapnya.

Pasal 4 berisi tentang anggota NATO membawa masalah keamanannya untuk didiskusikan di internal aliansi pertahanan tersebut. Keputusan sesudah diskusi harus bulat.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement