Rabu 16 Nov 2022 18:56 WIB

Dikira Warga Palestina, Pria Israel Ditembak Mati oleh Tentara Israel

Polisi Israel mengejar dan menembak mati seorang pria Palestina.

Rep: Alkhaledi Kurnialam/ Red: Muhammad Hafil
Tentara Israel mengamankan lokasi serangan tabrak mobil di pos pemeriksaan Maccabim di Tepi Barat, dekat pemukiman Israel Beit Horon, Rabu, 2 November 2022. Seorang warga Palestina menabrakkan mobilnya ke seorang perwira tentara Israel di dekat pos pemeriksaan di wilayah pendudukan. Tepi Barat Rabu, melukainya dengan serius, kata militer Israel. Petugas itu menembaki pria itu, kata militer, dan menurut warga Palestina, dia meninggal segera setelah itu.
Foto: AP Photo/Mahmoud Illean
Tentara Israel mengamankan lokasi serangan tabrak mobil di pos pemeriksaan Maccabim di Tepi Barat, dekat pemukiman Israel Beit Horon, Rabu, 2 November 2022. Seorang warga Palestina menabrakkan mobilnya ke seorang perwira tentara Israel di dekat pos pemeriksaan di wilayah pendudukan. Tepi Barat Rabu, melukainya dengan serius, kata militer Israel. Petugas itu menembaki pria itu, kata militer, dan menurut warga Palestina, dia meninggal segera setelah itu.

REPUBLIKA.CO.ID,TELAVIV–Tentara Israel dilaporkan menembak mati seorang pria Israel yang disalahartikan sebagai orang Palestina. Sebuah insiden yang menekankan adanya impunitas yang membuat warga Palestina menjadi sasaran pasukan Israel.

Dilansir dari The New Arab, Selasa (15/11/2022), pria berusia 40 tahun itu ditembak dan dibunuh pada Senin (14/11/2022) di sebuah halte bus di dekat kota Israel Ra'anana. Tempat kejadian perkara terletak di sekitar 20 kilometer sebelah utara Tel Aviv, menurut Times of Israel.

Baca Juga

Tentara Israel mengklaim dia merasa dalam bahaya ketika pria itu mendekatinya dengan 'cara yang mencurigakan', menurut polisi, dan menembaknya.

Polisi Israel menambahkan bahwa pria itu kemungkinan membutuhkan 'diagnosis profesional', yang menunjukkan bahwa dia mungkin memiliki masalah kesehatan mental.

Puluhan warga Palestina, termasuk pria, wanita dan anak-anak telah ditembak dan dibunuh dengan cara yang sama oleh pasukan Israel, seringkali tanpa provokasi. Tahun 2022 sejauh ini merupakan tahun paling mematikan yang tercatat di Tepi Barat, dengan tentara Israel melakukan serangan hampir setiap hari di kota-kota Palestina.

Ratusan orang Palestina telah terbunuh, terluka atau ditahan.

Serangan ini kemungkinan akan memicu kembali perdebatan tentang aturan tembakan terbuka tentara Israel, yang memungkinkan mereka menembak saat merasa terancam. Ekstremis MK Itamar Ben Gvir, yang kemungkinan akan menjadi bagian dari pemerintahan Israel yang baru, telah mengkampanyekan pelonggaran aturan tembakan terbuka yang memungkinkan tentara menggunakan kekuatan mematikan dengan lebih mudah.

Ben Gvir kemungkinan akan menjadi bagian dari pemerintahan paling kanan dalam sejarah Israel, yang dipimpin oleh mantan Perdana Menteri Benjamin Netanyahu dan sekutu sayap kanannya setelah kemenangan mereka dalam pemilu Israel baru-baru ini.

Polisi Israel mengejar dan menembak mati seorang pria Palestina berusia 32 tahun dengan kesulitan belajar pada tahun 2020. Dia adalah salah satu dari warga sipil Palestina tak bersenjata yang tak terhitung jumlahnya yang dibunuh oleh tentara Israel setelah klaim tentara merasa terancam. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement