Kamis 17 Nov 2022 17:16 WIB

Nadiem: Merdeka Belajar Sudah Jadi Gerakan, Bukan Sekadar Kebijakan

Sebanyak 179 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program MKBM.

Rep: Ronggo Astungkoro/ Red: Teguh Firmansyah
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, membuka POMNAS ke-17 Tahun 2022 di Universitas Negeri Padang, Kamis (17/11/2022)
Foto: Dok Humas Kemendikbudristek
Mendikbudristek, Nadiem Anwar Makarim, membuka POMNAS ke-17 Tahun 2022 di Universitas Negeri Padang, Kamis (17/11/2022)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek), Nadiem Anwar Makarim, menyebut program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKN) saat ini bukan lagi sekadar kebijakan. MBKM, kata dia, sudah menjadi gerakan yang diikuti oleh 179 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke.

“Merdeka Belajar Kampus Merdeka sudah bukan sekadar kebijakan, tapi sudah jadi gerakan," ujar Nadien, Kamis (17/11/2022).

Baca Juga

Dia menjelaskan, sebanyak 179 ribu mahasiswa dari Sabang sampai Merauke telah mengikuti program yang diselenggarakan oleh Kemendikbudristek itu. Sementara itu, sebesar 250.985 mahasiswa telah mengikuti program Kampus Merdeka yang diselenggarakan oleh kampus.

"Jika dalam kurun waktu dua tahun sejak kebijakan ini diluncurkan saja kita semua sudah membuktikan adanya dampak yang luar biasa, saya yakin kita semakin mampu berkolaborasi untuk menciptakan prestasi-prestasi yang lebih hebat,” kata Nadiem.

Ada enam program Kampus Merdeka, yakni Magang dan Studi Independen Bersertifikat (MSIB), Indonesian International Student Mobility Awards (IISMA), Kampus Mengajar, Pertukaran Mahasiswa Merdeka, Wirausaha Merdeka, dan Praktisi Mengajar.

"Saya mendorong pelaksanaan Kampus Merdeka Mandiri di seluruh perguruan tinggi agar berjalan secara optimal dan berkesinambungan,\" jelas dia.

Hal itu dia sampaikan saat menyampaikan capaian dan dampak positif MBKM di Padang, bertempat di Universitas Negeri Padang (UNP). Tercatat ada 3.499 mahasiswa peserta MBKM asal Sumatra Barat. 3.194 di antaranya berasal dari Kota Padang.

Rektor UNP, Ganefri menyatakan, pihaknya tentu tidak mau jadi pengikut, melainkan ingin menjadi pemenang. Semua pihak harus sudah mulai berpikir tentang masa depan. Dia mengaku sudah merasakan dampaknya melalui kebijakan dan program-program MBKM. "Program MBKM ini  harus kita kawal bersama. Harus kita tata terus. Karena program MBKM ini baik," jelas dia.

Laporan evaluasi MBKM di tahun 2021 menunjukkan bahwa mahasiswa peserta memiliki tingkat kepuasan yang tinggi terhadap program-program MBKM. Sebanyak 93,7 persen mahasiswa peserta program Kampus Mengajar merasa puas dengan pengalaman menjalankan program tersebut, dan 94,3 persen merasa bahwa program ini patut direkomendasikan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement