Kamis 17 Nov 2022 20:35 WIB

Ukraina: Rudal Rusia Menghantam Fasilitas Produksi Gas

Serangan Rusia menargetkan fasilitas produksi gas dan pabrik rudal Ukraina

Rep: Lintar Satria/ Red: Esthi Maharani
Gagak duduk di rudal pertahanan udara Soviet yang dikumpulkan di wilayah Museum Artileri di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 16 November 2022.
Foto: AP/Dmitri Lovetsky
Gagak duduk di rudal pertahanan udara Soviet yang dikumpulkan di wilayah Museum Artileri di St. Petersburg, Rusia, Rabu, 16 November 2022.

REPUBLIKA.CO.ID, KIEV -- Perdana Menteri Ukraina Denys Shmyhal mengatakan serangan rudal terbaru Rusia menargetkan fasilitas produksi gas dan pabrik rudal. Pernyataan ini dilaporkan kantor berita Interfax.

"Saat ini rudal-rudal terbang di atas Kiev, kini mereka membom (fasilitas) produksi gas kami, mereka membom perusahaan kami di Dnipro dan (pabrik rudal) Yuzhmash," katanya dalam konferensi pers Kamis (17/11/2022).

Sebelumnya dilaporkan Rusia geram atas tuduhan bertanggung jawab pada serangan rudal ke Przewodow, desa di Polandia timur yang berdekatan dengan perbatasan Ukraina. Moskow menilai, tuduhan Polandia dan Ukraina tersebut itu memprovokasi bentrokan antara Rusia dan Organisasi Pertahanan Atlantik Utara (NATO).

“Jika pertemuan ini tidak dijadwalkan, (maka) harus diadakan untuk membahas upaya Ukraina dan Polandia memprovokasi bentrokan langsung antara Rusia dan NATO. Pernyataan yang benar-benar tidak bertanggung jawab yang dibuat oleh kepemimpinan kedua negara ini tidak dapat diterima dengan cara lain," kata Duta Besar Rusia untuk PBB Vasily Nebenzya pada pertemuan Dewan Keamanan PBB, Rabu (16/11/2022), dilaporkan kantor berita Rusia, TASS.

Nebenzya menyoroti bagaimana Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky dengan yakin menuduh Rusia bertanggung jawab atas serangan ke Przewodow. “Saya menyoroti ini untuk rekan-rekan: Pernyataan-pernyataan ini datang dari seseorang yang tidak dapat gagal untuk mendapatkan informasi bahwa itu adalah rudal Ukraina yang ditembakkan oleh sistem pertahanan udara yang terbang ke Polandia,” ucapnya.

“Itu berarti itu bukan hanya disinformasi yang disengaja tetapi upaya sadar untuk mendorong NATO, yang mengobarkan perang proksi dengan Rusia di Ukraina, untuk terlibat dalam bentrokan langsung dengan negara kami,” tambah Nebenzya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement