Ahad 20 Nov 2022 12:27 WIB

Kerja Sama dengan Pusat, DKI Konversi Kendaraan Listrik Bertahap

Langkah ini diklaim menjadi dukungan demi perbakan kendaraan dan polusi di Jakarta.

Rep: Zainur Mahsir Ramadhan/ Red: Andi Nur Aminah
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.
Foto: Republika/Zainur Mahsir Ramadhan
Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penjabat (Pj) Gubernur DKI Jakarta, Heru Budi Hartono, mengatakan, pihaknya akan melanjutkan transformasi bertahap kendaraan listrik di Jakarta melalui beberapa langkah. Upaya itu, diklaim menjadi dukungan demi perbakan kendaraan dan polusi di Jakarta.

Heru mengatakan, hal ini diharapkan bisa melanjutkan akselerasi peralihan dari bahan bakar fosil ke kendaraan berbasis listrik. Dia memerinci, langkah pertama dan kedua dalam akselerasi itu, berupa pembelian bus listrik dan percepatan implementasi kendaraan dengan kerjasama pihak terkait sudah berjalan dilakukan. 

Baca Juga

"Tentunya kita telah melakukan hal ini pada kendaraan umum, seperti Transjakarta, dan ini secara bertahap dilakukan konversi. Lalu untuk (kendaraan) yang baru kita beli Electric Vehicle yang secara dua tahun ini sudah terprogram," ujar Heru setelah melakukan konvoi kendaraan motor listrik dengan jajaran Pemerintah Pusat dari Balai Kota DKI hingga Bundaran HI, Ahad (20/11/2022). 

Dalam konvoi kendaraan motor listrik "Electric Vehicle Funday" itu, Heru ditemani oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Kepala Staf Kepresidenan Jendral (purn) TNI Moeldoko, Kakorlantas Polri Irjen Firman Shantyabudi, dan public figure Andre Taulany. Heru melanjutkan, ke depan acara kendaraan listrik di DKI akan diupayakan pihaknya demi mentransformasikan dan mempromosikan kendaaran listrik di DKI.

Lebih jauh, dirinya juga menegaskan untuk terus memperkuat koordinasi dan kerja sama dengan stakeholder terkait, terutama ketiga Kementerian. Tujuannya, agar penggunaan kendaraan berbasis listrik bisa digunakan lebih masif nantinya.

"Kita bisa memulai dari kendaraan Dinas (agr) lebih mudah, karena bisa dianggarkan. Nah tinggal kendaraan untuk kebersihan, tinggal koordinasi dengan Kemenhub,” tutur dia. 

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement