Senin 21 Nov 2022 23:14 WIB

Para Imam di Brunei Sampaikan Keprihatinan Tingginya Angka Kecelakaan

Angka kecelakaan lalu lintas di Brunei Darussalam cukup tinggi

Red: Nashih Nashrullah
Ilustrasi Kecelakaan. Angka kecelakaan lalu lintas di Brunei Darussalam cukup tinggi
Foto: Foto : MgRol112
Ilustrasi Kecelakaan. Angka kecelakaan lalu lintas di Brunei Darussalam cukup tinggi

REPUBLIKA.CO.ID, BANDAR SERI BEGAWAN – Imam Brunei Darussalam menunjukkan keprihatinannya terhadap angka kecelakaan di negaranya. Dari Januari hingga Oktober 2022, ada sebanyak 18 nyawa yang hilang akibat kecelakaan di jalan raya. 

Hal itu disampaikan para imam Brunei Darussalam dalam khutbahnya dalam rangka memperingati Hari Peringatan Sedunia untuk Korban Lalu Lintas Jalan 2022, seperti dilansir Borneo Bulletin, Senin (21/11/2022). 

Baca Juga

Peringatan tersebut berfokus pada pencegahan kecelakaan di jalan dan dampaknya bagi keluarga korban serta komunitas dunia. Kecelakaan lalu lintas telah menyebabkan cedera, kerusakan harta benda dan kerugian sebesar ribuan dolar yang membebani korban, keluarga dan pemerintah. 

Selain itu, para Imam di Brunei Darussalam juga telah menyerukan agar umat Islam dapat berbuat baik dengan niatan yang ikhlas karena Allah SWT. Muslim harus merenungkan niat mereka ketika melakukan perbuatan baik. 

Itu dilakukan semata-mata karena Allah SWt. Kemudian berdoa untuk menghindari ria, yakni melakukan perbuatan baik untuk perhatian dan pujian orang lain. Minta pengampunan dari Allah SWT ketika riya memasuki hati seseorang. 

Para Imam juga mengatakan, keikhlasan adalah salah satu atribut untuk memastikan niat seseorang untuk mengabdi kepada Allah SWT. 

Beberapa karakteristik keikhlasan termasuk bahagia dengan berkah Allah SWT atas orang lain, tidak ingin pujian orang lain, mengevaluasi kekurangan diri sendiri daripada kekurangan orang lain. 

Selain itu juga menghindari ketenaran, dan berusaha untuk menyembunyikan perbuatan baik seseorang. Otoritas agama Brunei Darussalam juga mengajak umat Islam untuk tidak berbuat jahat dengan mengekspos kesalahan atau aib orang lain. 

Menurut Imam Brunei, umat Islam cenderung melupakan atau mengabaikan peringatan Nabi Muhammad shallallahu alaihi wa sallam tentang bergosip tentang kesalahan orang lain. Dia menekankan, tindakan itu merupakan ghibah yang dilarang dalam Islam.

 

Sumber: borneobulletin  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement