Selasa 22 Nov 2022 17:30 WIB

Dibangun Ulang, Jembatan Otista Bogor akan Memiliki Empat Lajur

Target pengerjaan ulang Jembatan Otista dimulai pada April dan selesai Desember 2023.

Rep: Shabrina Zakaria/ Red: Agus raharjo
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-14 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor di IICC pada Ahad (9/10) mengajak IDI mendalami penelitian atau riset mengenai pencegahan peningkatan penyakit degeneratif seperti jantung, darah tinggi dan diabetes.
Foto: Antara
Wali Kota Bogor Bima Arya Sugiarto usai menghadiri Pertemuan Ilmiah Tahunan (PIT) ke-14 Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Kota Bogor di IICC pada Ahad (9/10) mengajak IDI mendalami penelitian atau riset mengenai pencegahan peningkatan penyakit degeneratif seperti jantung, darah tinggi dan diabetes.

REPUBLIKA.CO.ID, BOGOR— Jembatan Otista di Jalan Otto Iskandar Dinata (Otista), Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor akan dibongkar total dan dibangun ulang. Rencananya jembatan tersebut akan diperluas dan memiliki empat lajur, sehingga bisa mengurai kemacetan.

Wali Kota Bogor, Bima Arya Sugiarto, mengatakan nantinya akan ada jalur khusus perkeretaapian dalam kota atau trem. “Ada jalur untuk trem nanti disiapkan. Kita antisipasi untuk koridor trem di masa depan. Jadi selain dilebarkan menjadi empat lajur tadi, ada jalur khusus untuk trem juga konstruksinya,” kata Bima Arya kepada wartawan, Selasa (22/11/2022).

Baca Juga

Di lokasi yang sama, Kepala Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Kota Bogor, Chusnul Rozaqi, mengatakan dari desain yang ada saat ini, diperkirakan lebar jalan yang bertambah mencapai sekitar 5,5 meter. Selain jalur khusus trem, akan ada jalur pedestrian yang lebarnya akan disesuaikan.

Selain itu, lanjut Chusnul, pengerjaan pembangunan jembatan akan dilakukan sepanjang sekitar 50 meter. Dengan menarik garis lurus dari Tugu Kujang hingga ke jembatan.

“Kalau kita maksimalkan menggunakan lajur mobil empat lajur, dari Tugu Kujang sampai jembatan, berarti akan ada penambahan lagi kurang lebih 5,5 meter-an lebarnya. Panjang dibangun bentangnya kurang lebih sekitar 50 meter,” ujarnya.

Lebih lanjut, Chusnul menjelaskan, selama pembangunan nanti seluruh struktur jembatan akan dibongkar total dan akan dibangun struktur baru. Pengerjaan tidak dilakukan sebagian karena target pengerjaan hanya sembilan hingga 10 bulan, diperkirakan mulai dari April sampai Desember 2023.

Selain arus lalu lintas kendaraan akan terganggu, lanjut Chusnul, kegiatan olahraga di sekitar Jalur Sistem Satu Arah (SSA) otomatis akan terganggu juga. Sebab, jalur yang kerap digunakan warga untuk olahraga baik lari dan sepeda juga akan dibongkar.

“Jadi tidak ada yang dikatakan dibongkar separuh-separuh. Karena itu akan memakan waktu yang lama. Karena waktu kita akan berakhir di Desember 2023,” ujar Chusnul.

Diketahui, Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor akan memulai proses pembangunan Jembatan Otista di Kelurahan Baranangsiang, Kecamatan Bogor Timur, Kota Bogor. Jembatan yang kerap menjadi biang kemacetan di pusat kota ini, akan dibongkar total dan dibangun ulang.

Pembangunan Jembatan Otista ini menggunakan anggaran dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat sebesar Rp 52 miliar. Jembatan ini akan diperluas karena terdapat bottleneck atau penyempitan jalan, sehingga menyebabkan kemacetan di sekitar kawasan Tugu Kujang.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا لَا تُحِلُّوْا شَعَاۤىِٕرَ اللّٰهِ وَلَا الشَّهْرَ الْحَرَامَ وَلَا الْهَدْيَ وَلَا الْقَلَاۤىِٕدَ وَلَآ اٰۤمِّيْنَ الْبَيْتَ الْحَرَامَ يَبْتَغُوْنَ فَضْلًا مِّنْ رَّبِّهِمْ وَرِضْوَانًا ۗوَاِذَا حَلَلْتُمْ فَاصْطَادُوْا ۗوَلَا يَجْرِمَنَّكُمْ شَنَاٰنُ قَوْمٍ اَنْ صَدُّوْكُمْ عَنِ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اَنْ تَعْتَدُوْۘا وَتَعَاوَنُوْا عَلَى الْبِرِّ وَالتَّقْوٰىۖ وَلَا تَعَاوَنُوْا عَلَى الْاِثْمِ وَالْعُدْوَانِ ۖوَاتَّقُوا اللّٰهَ ۗاِنَّ اللّٰهَ شَدِيْدُ الْعِقَابِ
Wahai orang-orang yang beriman! Janganlah kamu melanggar syiar-syiar kesucian Allah, dan jangan (melanggar kehormatan) bulan-bulan haram, jangan (mengganggu) hadyu (hewan-hewan kurban) dan qala'id (hewan-hewan kurban yang diberi tanda), dan jangan (pula) mengganggu orang-orang yang mengunjungi Baitulharam; mereka mencari karunia dan keridaan Tuhannya. Tetapi apabila kamu telah menyelesaikan ihram, maka bolehlah kamu berburu. Jangan sampai kebencian(mu) kepada suatu kaum karena mereka menghalang-halangimu dari Masjidilharam, mendorongmu berbuat melampaui batas (kepada mereka). Dan tolong-menolonglah kamu dalam (mengerjakan) kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan permusuhan. Bertakwalah kepada Allah, sungguh, Allah sangat berat siksaan-Nya.

(QS. Al-Ma'idah ayat 2)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement