Selasa 22 Nov 2022 21:05 WIB

Peluang dan Tantangan Islamic Center dalam Wujudkan Peradaban Islam

Konferensi Internasional Islamic Centre Dunia diselenggarakan 22-23 November 2022

Red: Hiru Muhammad
Islamic Centre sejatinya hadir sebagai solusi atas dinamika dan problematika keberagamaan yang ada. Di dunia Barat dan kaum muslim minoritas, Islamic Centre menjadi tempat untuk beribadah dan berkumpul karena sulitnya mencari atau mendirikan masjid.
Foto: istimewa
Islamic Centre sejatinya hadir sebagai solusi atas dinamika dan problematika keberagamaan yang ada. Di dunia Barat dan kaum muslim minoritas, Islamic Centre menjadi tempat untuk beribadah dan berkumpul karena sulitnya mencari atau mendirikan masjid.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA--Islamic Centre sejatinya hadir sebagai solusi atas dinamika dan problematika keberagamaan yang ada. Di dunia Barat dan kaum muslim minoritas, Islamic Centre menjadi tempat untuk beribadah dan berkumpul karena sulitnya mencari atau mendirikan masjid. Sementara di belahan negeri timur dengan muslim mayoritas, maka kehadiran Islamic Centre menjadi genre baru dari upaya penggerakan keumatan berbasis masjid.

Islamic Centre pertama di Indonesia adalah PUSDAI (Pusat Dakwah Islam) di Jawa Barat tahun 1978, lalu Islamic Centre Bekasi tahun 1990 dan Almarkaz Al Islami Makassar 1994. Kemudian disusul oleh Jakarta Islamic Centre, tahun 2001 dan mulai operasional tahun 2004 hingga sekarang terus berupaya menjadikan masjid sebagai basis penggerakan untuk memajukan Islam.

Baca Juga

Jakarta Islamic Centre dengan nama lainnya Pusat Pengkajian dan Pengembangan Islam Jakarta memberikan konsep baru islamic centre sebagai pusat pengkajian dan pengembangan Islam dimana masjid sebagai sentrumnya.

Sehingga pada tahun 2007 didaulat oleh forum Silaturahim Masjid Raya/Islamic Centre seluruh Indonesia sebagai protoype dan rujukan pembangunan Islamic Centre di Indonesia. Dan pada tahun yang sama JIC menginisiasi Forum Komunikasi dan Kerjasama Islamic Centre Indonesia atau yang disingkat dengan Forum Islamic Centre. 

Peran utama Forum Islamic Centre adalah mendorong agar masjid-masjid bermetamorfosis menjadi masjid dengan totalitas fungsi-fungsi sebagaimana Masjid Nabawi di zaman Rasulullah SAW. Karena saat itu masih banyak masjid yang membatasi fungsinya hanya pada aspek peribadatan saja.

Padahal Rasulullah Muhammad SAW telah mencontohkan totalitas fungsi masjid di Madinah Al Munawaroh. Ada fungsi peribadatan/spiritualitas, pendidikan, sosial,  ekonomi, peradilan, menyusun strategi jihad dan lain-lain. Dari sinilah terpancar peradaban Islam yang agung hingga hari ini. 

Perkembangan Islamic Centre di Indonesia hari ini tidak bisa dipungkiri merupakan indikator kebangkitan Islam Indonesia. Meskipun awalnya dibangun atas dasar prestise pejabat daerah namun keberadaannya menjadi anugerah bagi Indonesia sebagai modal sosial dalam pembangunan bangsa.

Saat ini sudah hadir lebih dari 160 Islamic Centre baik di tingkat Provinsi maupun di Kota/Kabupaten di seluruh Indonesia. Baik milik Pemda maupun masyarakat. Sudah eksis juga Forum Islamic Centre di beberapa provinsi. Semua ini adalah modal sosial yang sangat penting bagi perwujudan kemakmuran bangsa.

Mewadahi ghirah tersebut, pada tahun 2018 JIC menyelenggarakan Kongres Islamic Centre Indonesia. Dengan tujuan menguatkan kerja-kerja peradaban para pengelola Islamic Centre di Indonesia sekaligus mengevaluasi dan mengelaborasi kendala yang dihadapi setelah perjalanan satu dekade forum.

Di tahun 2022 ini JIC kembali merajut lebih erat ukhuwah para pengelola masjid dan Islamic Center dalam event Konferensi Internasional Islamic Centre Dunia. Kegiatan ini diselenggarakan pada tanggal 22-23 November 2022 bertempat di Mercure Hotel Ancol Jakarta.

Konferensi Islamic Centre Dunia ini menghadirkan tiga pembicara dari tiga benua yakni Dr. HM Hidayat Nur Wahid, MA dan H.E. Musthofa Taufik Abdul Latif dari Indonesia, Dr. Hassan Mohammed Doka dari Sudan dan Hilmi Elmas HE, MA dari Turki. Adapun peserta konferensi ini berasal dari beberapa provinsi di Indonesia serta diikuti juga oleh 8 negara dari 4 benua dengan total peserta sekitar 100 orang. 

Dengan mengangkat tema “Mewujudkan Peradaban Islam Dunia; Peluang dan Tantangan”, JIC berharap dapat memperkuat jalinan silah ukhwah antar pengelola Islamic centre sehingga melahirkan kembali ghirah baru dalam tata kelola Islamic centre Indonesia terlebih pasca pandemic Covid-19. Selain itu konsen utama konferensi ini adalah membangun kolaborasi dan kerjasama lintas negara dalam membangun peradaban Islam dunia.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement