Kamis 24 Nov 2022 00:07 WIB

Pemprov Jatim Jalin Sister Province dengan Alexandria Mesir

Mesir juga sedang membutuhkan industri olahan kayu khususnya furnitur dan ikan

Rep: dadang kurnia/ Red: Hiru Muhammad
 Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Mesir untuk memperkuat kerja sama sister province dengan Provinsi Alexandria. Kerja sama yang dibangun dengab Provinsi Alexandria meliputi beberapa bidang, terutama bidang perdagangan, ekonomi, pariwisata, dan pendidikan.
Foto: istimewa
Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Mesir untuk memperkuat kerja sama sister province dengan Provinsi Alexandria. Kerja sama yang dibangun dengab Provinsi Alexandria meliputi beberapa bidang, terutama bidang perdagangan, ekonomi, pariwisata, dan pendidikan.

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa melakukan kunjungan kerja ke Mesir untuk memperkuat kerja sama sister province dengan Provinsi Alexandria. Kerja sama yang dibangun dengab Provinsi Alexandria meliputi beberapa bidang, terutama bidang perdagangan, ekonomi, pariwisata, dan pendidikan.

"Kami ke sini (Mesir) menjadi bagian dari upaya penguatan kerja sama Jatim dengan Mesir, khususnya dengan Provinsi Alexandria," kata Khofifah dalam siaran tertulisnya, Rabu (23/11/2022).

Baca Juga

Khofifah mengatakan, sebelum melakukan kunjungan, Jatim sempat melakukan ekspor 200 ton kopi ke Mesir yang berasal dari Kabupaten Jombang, Madiun, dan Bondowoso. Khofifah menyebut, masyarakat Mesir banyak yang merasa cocok dengan kopi yang dihasilkan Jatim.

"Ke depan semoga kerja sama semakin berjalan baik, termasuk di sektor lainnya termasuk bidang pariwisata maupun pendidikan," ujarnya.

Khofifah melanjutkan, pemerintah Mesir juga sedang membutuhkan industri olahan kayu khususnya furnitur, serta ikan. Khofifah melihat itu sebagai peluang karena industri furnitur terbesar di Indonesia ada di Jawa Timur. Begitu pula penghasil ikan yang sangat signifikan juga di Jawa Timur.

Di bidang pendidikan, Khofifah secara khusus memberi perhatian besar karena tidak sedikit pelajar asal Jawa Timur yang menempuh pendidikan di Mesir, terutama di Universitas Al-Azhar, Kairo. Apalagi, selama ini Pemprov Jatim menfasilitasi beasiswa bagi guru diniyah untuk melanjutkan pendidikan ke Universitas Al-Azhar.

Dubes RI untuk Mesir, Lutfi Rauf menyatakan, kunjungan Khofifah merupakan agenda sangat berharga karena sebagai upaya refleksi untuk memajukan kedua negara, terutama pemerintah daerah. Menurutnya, hubungan Indonesia dan Mesir sangat dekat, terutama di bidang sejarah dan kebudayaan.

Bahkan, kata dia, hubungan diplomatik Indonesia-Mesir telah terjalin 75 tahun. Mesir juga tercatat sebagai negara pertama yang memberikan pengakuan Kemerdekaan Republik Indonesia bersama empat negara lainnya di dunia. "Di bidang pendidikan, sekarang sekitar 12 ribuan warga Indonesia yang menempuh pendidkan di Universitas Al-Azhar Mesir. Kecenderungannya juga akan bertambah," ujarnya.

Pihaknya mengaku bangga karena selama ini persepsi para masyayikh terhadap mahasiswa Al-Azhar asal Indonesia sangat positif sehingga harus dijaga dan dipertahakankan. Ia pun mengingatkan kepada calon mahasiswa asal Indonesia yang akan berkuliah di Mesir untuk memperhatikan kesehatannya masing-masing. "Kami juga meminta pemerintah untuk memperhatikannya sebelum berangkat, sebab yang harus dipersiapkan bukan ilmu pengatahuan saja, tapi kesehatan menjadi sangat penting," ujar Rauf.

 

 

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement