Rabu 23 Nov 2022 20:26 WIB

Ini Tantangan dan Syarat Terwujudnya Merdeka Belajar 

Merdeka Belajar membutuhkan komitmen para pegiat dan pemangku kebijakan

Red: Nashih Nashrullah
Guru mengajar (ilustrasi). Merdeka Belajar membutuhkan komitmen para pegiat dan pemangku kebijakan
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Guru mengajar (ilustrasi). Merdeka Belajar membutuhkan komitmen para pegiat dan pemangku kebijakan

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Inovasi untuk mewujudkan merdeka belajar hanya mungkin tercapai jika tersedia ruang belajar yang menyenangkan, ekosistem pembelajaran yang mendukung, serta infrastruktur belajar yang memadai.  

"Banyak tantangan terhadap kemajuan dunia pendidikan. Guru memiliki seperangkat tugas profesional mendampingi para pelajar menemukan kemampuan terbaiknya untuk bertumbuh, menuju masa depan," kata Wakil Ketua MPR RI, Lestari Moerdijat, saat membuka diskusi daring bertema Transformasi Guru Berkualitas Pasca-Perhelatan Presidensi Indonesia dalam G20, yang digelar Forum Diskusi Denpasar 12, Rabu (23/11/2022).                   

Baca Juga

Pada kesempatan itu Lestari mengucapkan Selamat Hari Guru yang diperingati 25 November dan memberikan apresiasi sebesar-besarnya kepada seluruh pahlawan tanpa tanda jasa itu yang selama pandemi terus memberikan sumbangsih, mengabdi dengan tulus, terutama mereka yang berada di daerah terdepan, terluar dan tertinggal (3T).  

Para guru, ujar Rerie, sapaan akrab Lestari, hendaknya memiliki pemahaman kognitif  tentang bagaimana siswa belajar dan mempersiapkan sisi emosional untuk berhubungan  dengan banyak siswa yang ragam kebutuhannya tidak selalu terlihat.  

"Masih banyak isu-isu dalam permasalahan pendidikan, bukan hanya substansi dari kurikulum, tapi dalam konteks penyiapan SDM, dan kesejahteraan guru," jelas Rerie, yang juga anggota Komisi X DPR RI dari Dapil II Jawa Tengah itu.

Baca juga: Dulu Anggap Islam Agama Alien, Ini yang Yakinkan Mualaf Chris Skellorn Malah Bersyahadat 

Menurut anggota Majelis Tinggi Partai NasDem itu, untuk mengatasi hal itu semua pihak harus bekerja sama, melalui ragam kebijakan untuk mendorong  peningkatan kompetensi guru yang sangat menentukan bagi kualitas hasil belajar para peserta didik.  

Pelaksana Tugas Direktur Jenderal Guru dan Tenaga Kependidikan, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI, Nunuk Suryani, mengungkapkan empat agenda utama yang diangkat oleh Kemendikbudristek RI dalam rangkaian KTT G20 di Bali, yakni pendidikan berkualitas untuk semua, teknologi digital dalam pendidikan, solidaritas dan kemitraan, dan masa depan pekerjaan pascacovid-19. 

Menurut Nunuk, empat agenda prioritas dalam education working group presidensi Indonesia G20 itu tentu saja bermanfaat  bagi masyarakat dunia dan bangsa Indonesia. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement