Jumat 25 Nov 2022 15:20 WIB

Hari Guru Nasional Jadi Momentum Meningkatkan Kompetensi

Peningkatan kompetensi dan keterampilan harus terus dikembangkan pada era digital.

Red: Indira Rezkisari
Siswa mengikuti upacara bendera memperingati Hari Guru Nasional di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Siswa SDNPondok Cina 1 tetap memperingati Hari Guru Nasional meskipun para guru tidak hadir ke sekolahnya sejak (14/11/2022), akibat polemik relokasi sekolah menjadi masjid raya. Republika/Putra M. Akbar
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Siswa mengikuti upacara bendera memperingati Hari Guru Nasional di SDN Pondok Cina 1, Depok, Jawa Barat, Jumat (25/11/2022). Siswa SDNPondok Cina 1 tetap memperingati Hari Guru Nasional meskipun para guru tidak hadir ke sekolahnya sejak (14/11/2022), akibat polemik relokasi sekolah menjadi masjid raya. Republika/Putra M. Akbar

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Guru Besar Universitas Indonesia Prof Dr Lydia Freyani Hawadi mengatakan Hari Guru Nasional yang diperingati setiap 25 November merupakan momentum untuk meningkatkan kompetensi pada era digital. "Hari Guru Nasional merupakan momentum untuk terus mengembangkan kompetensi, keterampilan, dan sikap," kata Lydia Freyani Hawadi, Jumat (25/11/2022).

Lydia yang pernah menjabat Dirjen Pendidikan Anak Usia Dini Non-Formal dan Informal (PAUDNI) itu mengatakan peringatan Hari Guru Nasional juga momentum untuk melakukan refleksi sekaligus evaluasi. "Dalam konteks peringatan Hari Guru Nasional maknanya adalah sebagai pengingat sejauh mana guru telah menjalankan fungsi, yang melekat erat dengan kata kompetensi. Kompetensi adalah komponen utama yang harus dimiliki guru sebagai pengajar, yang diberi amanat untuk melakukan transfer ilmu pengetahuan, keterampilan, dan sikap kepada siswanya," kata dia.

Baca Juga

Dengan melakukan evaluasi diri dan refleksi diri, kata dia, seorang guru akan selalu terpanggil untuk memberi yang terbaik bagi siswanya. "Sebagai contoh, selama masa pandemi sektor pendidikan tanpa disengaja dipercepat untuk masuk era 4.0 dengan mau tidak mau mendorong seorang guru untuk menguasai teknologi digital dalam mengajar dan ini harus menjadi gaya mengajar, tuntutan mengajar dalam new era," katanya.

Prof Lydia yang juga dikenal dengan sebutan Prof Reni menambahkan, peningkatan kompetensi, keterampilan, dan sikap harus terus dikembangkan pada era digital seperti sekarang ini.

"Kendati saat ini sudah tidak ada lagi pembelajaran jarak jauh atau PJJ namun keterampilan baru seperti menggunakan aplikasi zoom, google meet, quizziz, gform, google classroom,dan lain sebagainya dalam proses belajar mengajar harus terus tetap digunakan. Karena memang ini era digital dan tuntutan mengajar semakin canggih," katanya.

Sementara itu, Kementerian Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Kemenko PMK) juga menekankan pentingnya peningkatan kompetensi digital bagi guru. Plt Deputi Bidang Koordinasi Peningkatan Kualitas Pendidikan dan Moderasi Beragama Kemenko PMK Aris Darmansyah Edisaputra mengatakan bahwa era teknologi digital yang berkembang pesat menjadi tantangan di bidang pendidikan yang perlu menjadi perhatian utama.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement