Sabtu 26 Nov 2022 00:00 WIB

Apa Itu Kurs Jual dan Beli? Inilah Penjelasan dan Cara Menghitungnya

Dalam penukaran mata uang, ada yang dikenal dengan istilah kurs jual dan beli. Sebenarnya, apa yang dimaksud dengan kurs jual dan beli? Berikut penjelasannya.

Rep: cermati.com/ Red: cermati.com
Cermati
Foto: Cermati
Cermati

Jika kamu pernah menukar uang asing dengan Rupiah ataupun sebaliknya di bank ataupun money changer, pasti pernah mendengar istilah kurs jual dan kurs beli. Walaupun belum tahu banyak mengenai kedua istilah tersebut, setidaknya pasti kamu pernah menemui tulisan tersebut.

Barangkali, pernah terpikirkan olehmu bahwa nilai kurs cuma ada satu, seperti 1 USD = 15.704 IDR (pada waktu tulisan dibuat). Pengumuman kurs tersebut yang paling banyak didengar di berbagai media.

Ternyata, yang dimaksud kurs tidaklah melulu demikian. Ada tiga kurs yang berlaku, yaitu kurs jual, kurs beli, dan kurs tengah.

Mau tahu seperti apa lengkapnya? Berikut adalah ulasannya.

Baca Juga: Kurs: Pengertian, Jenis, dan Faktor yang Memengaruhinya

Penjelasan Praktis Mengenai Kurs Jual dan Kurs Beli

Kurs Rupiah

Ilustrasi Kurs Jual dan Beli

Kurs erat kaitannya dengan tukar-menukar uang asing yang ada di bank atau yang ada di tempat penukaran uang (money changer). Agar lebih mudah dipahami, kurs jual dan kurs beli selalu diartikan melalui sudut pandang bank atau money changer. Bukan dari sudut pandangmu sebagai orang yang menukarkan.

Istilah kurs nilai tukar mata uang asing berasal dari bahasa asing. Menurut Paul R. Krugman dan Maurice, kurs adalah harga mata uang dari suatu negara yang diukur atau dinyatakan dalam mata uang lainnya. Sementara menurut Menurut Salvator, kurs adalah harga suatu mata uang terhadap mata uang lainnya.

Mudahnya, kamu bisa mengartikannya sebagai berikut.

  1. Kurs jual (Rupiah -> uang asing) merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin menjual uang asing (valuta asing/valas) kepada masyarakat (jika kamu ingin menukarkan Rupiah dengan uang asing). Atau juga bisa diartikan sebagai harga jual mata uang/valas oleh bank/money changer.
  2. Kurs beli (Rupiah <- uang asing) merupakan kurs yang dipakai apabila bank/money changer ingin membeli uang asing darimu (jika kamu ingin menukarkan uang asing dengan Rupiah). Atau juga bisa diartikan sebagai kurs yang telah diberlakukan bank apabila melakukan pembelian mata uang asing atau valas.

Ilustrasi Perhitungan Kurs Jual dan Kurs Beli

Perhitungan Kurs

Menghitung Kurs

Di bawah ini adalah ilustrasi contoh perhitungan kurs jual dan kurs beli yang dapat membantu kamu untuk lebih memahaminya.

Ilustrasi Perhitungan Kurs Jual

Cermat Indra Kusuma berencana akan berlibur ke Austria. Karena Austria merupakan negara yang tergabung dalam Uni Eropa maka mata uang yang berlaku adalah Euro. Jadi, Cermat Indra Kusuma harus menggunakan mata uang Euro selama di sana. Pergilah Cermat Indra Kusuma ke bank untuk menukarkan sejumlah Rupiah yang dimilikinya dengan Euro.

Pada saat menukarkan uangnya, kurs jual Euro saat itu: 1 EUR = 14.500 IDR (misalnya). Sementara kurs beli Euro: 1 EUR = 14.000 IDR (misalnya). Karena Cermat Indra Kusuma ingin menukarkan Rupiahnya dengan Euro, kurs juallah yang menjadi acuan perhitungannya. Jadi, Euro yang akan diperoleh Cermat Indra Kusuma apabila ingin menukarkan Rp60 juta adalah sekitar €4.137,9 (60.000.000 IDR/14.500 IDR).

Ilustrasi Perhitungan Kurs Beli

Puas dengan liburannya di Austria, Cermat Indra Kusuma kembali ke Indonesia. Rupanya masih ada €200 yang tidak dipakainya. Cermat Indra Kusuma kemudian berencana menukarkan Euronya agar nilainya bisa dimanfaatkan. Pergilah Cermat Indra Kusuma ke money changer yang ada di bandara. Karena yang ditukarkan adalah Euro ke Rupiah, kurs belilah yang berlaku sebagai acuannya.

Pada saat penukaran, ternyata kurs beli Euro mengalami sedikit perubahan: 1 EUR = 14.050 IDR (misalnya). Jadi, Rupiah yang didapat Cermat Indra Kusuma dari penukaran dengan mengacu pada kurs beli adalah Rp2.810.000 (200 EUR x 14.050 IDR).

Ini yang Dimaksud dengan Kurs Tengah

Kurs Tengah

Penukaran Mata Uang

Di samping kurs jual dan juga kurs beli, ada satu jenis kurs lagi, yaitu kurs tengah. Menurut definisinya, kurs tengah adalah kurs antara kurs jual dan kurs beli (penjumlahan dari kurs beli dan kurs jual yang dibagi dua). Pada umumnya, kurs jual lebih tinggi atau lebih mahal dibandingkan dengan kurs beli.

Pedagang valas mengambil margin keuntungan dari selisih penukaran uang asing/valas ini. Ketika kamu melihat daftar dari kurs mata uang asing yang terdapat di koran, TV, ataupun internet dan di sana tidak terdapat detail dari kurs jual dan kurs beli, berarti nilai kurs itu adalah kurs tengah.

Baca Juga: Kurs Tengah BI: Pengertian, Fungsi dan Perbedaannya dengan JISDOR

Inilah Aturan Transaksi Menggunakan Uang Asing di Indonesia

Secara umum transaksi di wilayah Indonesia wajib menggunakan Rupiah. Hal ini telah diatur dalam Peraturan Bank Indonesia (PBI) No. 17/3/PBI/2015 khususnya Bab II Pasal 2 tentang Kewajiban Penggunaan Rupiah. Pihak yang melakukan perdagangan barang ataupun jasa di dalam negeri tidak boleh menolak transaksi dengan mata uang Rupiah.

Meskipun demikian, ada beberapa pengecualian dalam peraturan tersebut dan beberapa hal berikut masih bisa menggunakan mata uang asing:

  • Pembayaran utang luar negeri Pemerintah.
  • Belanja barang dan modal Pemerintah.
  • Jual beli surat utang atau obligasi.
  • Penerimaan pajak dan non-pajak.
  • Penerimaan hibah dari luar negeri.
  • Transaksi terkait ekspor dan impor.
  • Transaksi online lintas negara.
  • Konsumsi WNI di luar negeri.
  • Simpanan dalam bentuk valas di bank.
  • Transaksi pembiayaan dari kreditur internasional.
  • Transfer valas ke luar negeri.
  • Kredit valas untuk kegiatan ekspor.
  • Pasar uang antarbank (PUAB) dalam bentuk valas.
  • Obligasi valas.
  • Visa on arrival.
  • Proyek infrastruktur strategis Pemerintah dengan syarat tertentu.

Keluarnya aturan tersebut tak lepas dari meningkatnya transaksi yang menggunakan valas, terutama dolar. Jelas hal tersebut sama sekali tidak menguntungkan bagi Indonesia. Sebab membuat Rupiah makin melemah di hadapan dolar. Situasi tersebut jika dibiarkan akan merembet ke perekonomian Indonesia. Dan tak menutup kemungkinan terjadi krisis seperti tahun 1998 yang mana Rupiah betul-betul anjlok nilainya terhadap dolar.

Dengan Memahami, Kekeliruan Bisa Terhindari

Hal-hal yang menyangkut kurs perlu benar-benar dipahami bagi kamu yang sering bepergian ke luar negeri ataupun melakukan transaksi dengan mata uang asing. Biasanya karena kurangnya info yang didapat mengenai kurs jual dan beli, tak sedikit yang keliru dalam memahami kedua istilah kurs tersebut. Dengan memahami penjelasan di atas, mudah-mudahan kekeliruan dalam membedakan kurs jual dengan kurs beli bisa terhindari.

Baca Juga: Apa Itu Kurs Beli, Faktor yang Mempengaruhi dan Cara Hitung

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement