Ahad 27 Nov 2022 00:12 WIB

Basarnas: Pencarian Korban Gempa Cianjur Terkendala Cuaca

Kendala pencarian korban gempa Cianjur di antaranya hujan

Red: Nur Aini
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (25/11/2022) korban jiwa bertambah 17 jenazah dengan jumlah total 310 korban jiwa. Republika/Thoudy Badai
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, Sabtu (26/11/2022). Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) pada Jumat (25/11/2022) korban jiwa bertambah 17 jenazah dengan jumlah total 310 korban jiwa. Republika/Thoudy Badai

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perwakilan dari badan SAR Nasional Joshua Banjarnahor mengatakan pencarian korban gempa Cianjur terkendala cuaca sehingga membuat pencarian korban hilang menjadi lambat. "Untuk temuan baru, kami menemukan sebanyak delapan orang korban jiwa dalam kondisi meninggal dunia dan sudah diserahkan ke RSUD untuk proses identifikasi," ujar Joshua dalam keterangan media secara daring di Jakarta, Sabtu (26/11/2022).

Kendala yang dialami di lapangan di antaranya hujan dan juga adanya kebocoran pipa PDAM yang jebol. Sehingga pihak Basarnas membuat tanggul terlebih dahulu mencegah air PDAM yang bocor tersebut mengalir ke tempat yang dapat menghambat proses pencaharian. "Sampai saat ini, kami terus melakukan pencaharian terhadap korban hilang dalam peristiwa gempa Cianjur," terang dia.

Baca Juga

Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mencatat terdapat sebanyak 318 orang meninggal dunia hingga hari keenam gempa yang terjadi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Hingga saat ini, korban jiwa yang hilang sebanyak 14 korban jiwa. Sementara korban yang mengalami luka sebanyak 7.729 orang yang terdiri dari 595 mengalami luka berat dan 7.134 mengalami luka ringan. Sementara korban luka berat yang dirawat di rumah sakit sebanyak 108 orang.

Untuk penyintas gempa yang masih mengungsi sebanyak 73.693 jiwa. Sementara kerugian materil akibat gempa yakni 58.049 rumah rusak. Kemudian 25.186 rumah mengalami rusak berat, rusak sedang 12.496, dan rumah yang mengalami rusak ringan 20.367 rumah. Infrastruktur yang rusak di antaranya 368 sekolah, 144 tempat ibadah, 14 fasilitas kesehatan, dan 16 gedung atau perkantoran.

 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement