Sabtu 26 Nov 2022 20:16 WIB

Gempa Bumi Guncang Batavia Januari 1699, Pelabuhan Sunda Kelapa Rusak, Tanjung Priok Dibangun

Pelabuhan Tanjung Priok selesai dibangun bersamaan dengan pembukaan Terusan Suez.

Rep: Kurusetra/ Red: Partner
Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST.
Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST.

Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat<a href= Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST." />
Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST.

KURUSETRA -- Salam Sedulur... Sejak awal pembangunan Batavia pada 30 Mei 1619, Pelabuhan Sunda Kelapa yang dibangun di Muara Sungai Ciliwung banyak menimbulkan masalah. Bahkan setelah gempa bumi pada Januari 1699 mengguncang Batavia, pelabuhan berada di Muara Ciliwung ini terendam pasir dan lumpur.

Pada 1827 kapal yang bersandar di Sunda Kelapa semakin jauh dari daratan. Hingga diperlukan perahu-perahu untuk bongkar muat. Akibat biaya bongkar muat yang mahal, pada 1860-an diambil keputusan untuk membangun pelabuhan baru.

BACA JUGA: Humor Gus Dur: Kiai Kelaparan Usai Pengajian Gara-Gara Panitia Lupa Beri Makan

Pada waktu hampir bersamaan, mulai banyak berdatangan kapal uap dari Eropa menggantikan kapal layar. Setelah dilakukan survei yang cukup lama, maka dipilihlah Tanjung Priok, 9 km sebelah timur Pelabuhan Sunda Kelapa sebagai pelabuhan baru.

Pembangunan Pelabuhan Tanjung Priok dimulai Mei 1877 dan baru selesai pada 1885 atau 7,5 tahun setelah dibukanya Terusan Suez. Pembangunan Terusan Suez menyebabkan jarak tempuh pelayaran dapat diperpendek.

BACA JUGA: Saat Negara-Negara di Dunia Bangkrut, Kelaparan Melanda Hindia Belanda

Ketika pelabuhan Sunda Kelapa hendak dipindahkan ke Priok, banyak kantor dagang dan niaga yang berpusat di Jalan Kalibesar yang memprotes. Karena kala itu, jarak dari Jakarta Kota ke Tanjung Priok dianggap cukup jauh.

Di samping itu, ketakutan para pengusaha karena Tanjung Priok merupakan pusat malaria, penyakit mematikan kala itu, hingga mengancam para pekerjanya. Karenanya kantor dagang mereka tetap berada di kawasan Kalibesar yang hingga kini masih kita dapati dan dilestarikan sebagai gedung tua.

Pelabuhan Tanjung Priok membuat kapal-kapal besar bisa bersandar... baca di halaman selanjutnya ya...


 Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST.
Pelabuhan Tanjung Priok. Gempa yang mengguncang Batavia membuat Pelabuhan Sunda Kelapa rusak sehingga Pemerintah Hindia Belanda memutuskan membangun pelabuhan baru di Tanjung Priok. Foto: IST.

TANJUNG PRIOK JADI PELABUHAN BESAR

Yang terlihat di foto adalah kapal SS Swaerdecroon milik perusahaan pelayaran KPM (Koninklijke Pakeetvaard Maatchappij) yang tengah berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok pada tahun 1890. Kapal uap yang tengah sandar di Pelabuhan Tanjung Priok ini beratnya 641 gross tons. Nama kapal ini untuk mengabadikan Hendrik Zwaardecroon, gubernur jenderal VOC (1718-1725).

Pada 1906 kapal ini dijual pada perusahaan pelayaran Jepang, dan namanya diubah jadi 'Kimigayo Mayo’. Kapal berbendera Jepang ini kemudian melakukan pelayaran dari Batavia ke Shanghai pulang pergi.

BACA JUGA: Y2Mate: Download Lagu (MP3) Gratis dari YouTube, Mudah, Cepat, Aman dari HP

KPM sejak 1891 melakukan rute pelayaran di 30 pelabuhan di Indonesia, enam di antaranya melalui Priok. Pokoknya selama ditangani oleh KPM, hampir tidak pernah terjadi kesulitan pelayaran di berbagai kepulauan di tanah air. Pada 1927, KPM memiliki armada sebanyak 136 buah kapal.

BACA JUGA: Nama Kota Tua Diganti Jadi Batavia: Ini Pintu Kecil Menuju Benteng Batavia Zaman Belanda

KPM dinasionalisasi pada tahun 1957, saat memburuknya hubungan antara RI – Nederland akibat persoalan Irian Barat (Papua). Sejak saat itu bernama Pelni.

Bukan hanya KPM, semua perusahaan Belanda di waktu bersamaan juga dinasionalisasi. Para buruhnya memenuhi anjuran Presiden Soekarno untuk mengambil alih semua perusahaan Belanda, yang disiarkan secara luas melalui RRI.

Bung Karno pernah marah, ketika seorang wartawan foto Antara mengambil foto rakyat tengah rebutan ‘menyapu’ beras yang tercecer dari pelabuhan Tanjung Priok. Bagi Bung Karno foto yang memperlihatkan rakyat tengah rebutan mengambil beras yang tercecer, mencoreng nama baik pemerintah.

BACA JUGA: Ferdy Sambo Terancam Hukuman Mati, Teringat Hukuman Mati di Batavia: Dari Digantung Hingga Dipancung

.

DENGARKAN DONGENG PILIHAN UNTUK ANDA:

.

BACA ARTIKEL MENARIK LAINNYA:

> Download Minecraft PE 1.19.11 Versi Terbaru: Mudah, Cepat, Gratis Update Fitur Baru

> Download Video TikTok Pakai SssTikTok, Gratis, Aman, Mudah Anti-ribet

> MP3 Juice: Gratis Download Lagu/MP3 dari YouTube, Awas Ketagihan

> Download Lagu (MP3) dari YouTube, GratisTinggal Klik Pakai Savefrom.net, Aman dan Gampang

> Humor Cak Nun: Soal Rokok Muhammadiyah Terbelah Jadi Dua Mahzab

> Humor Ramadhan: Puasa Ikut NU yang Belakangan, Lebaran Ikut Muhammadiyah yang Duluan

> Muhammadiyah Tarawih 11 Rakaat, Pakai Formasi 4-4-3 atau 2-2-2-2-2-1?

> Download Lagu MP3 Gratis dari YouTube Pakai MP3 Juice Lalu Simpan di HP: Cepat dan Mudah

.

Ikuti informasi penting seputar berita terkini, cerita mitos dan legenda, sejarah dan budaya, hingga cerita humor dari KURUSETRA. Kirim saran dan kritik Anda ke email kami: [email protected]. Jangan lupa follow juga Youtube, Instagram, Twitter, dan Facebook KURUSETRA.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement