Ahad 27 Nov 2022 16:12 WIB

DVI Polri Dibantu Unpad Identifikasi Jenazah Korban Gempa Cianjur

Identifikasi seiring perburukan kondisi jenazah di hari ketujuh pascagempa bumi.

Red: Andi Nur Aminah
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/Thoudy Badai
Tim SAR gabungan melakukan evakuasi korban tertimbun longsor gempa bumi di Warung Sate Sinta, Cugenang, Kabupaten Cianjur, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, CIANJUR -- Tim Disaster Victim Identification (DVI) Polri dibantu oleh sejumlah ahli forensik dan tenaga medis seperti Tim Kedokteran Gigi Universitas Padjajaran (Unpad) dalam mengidentifikasi jenazah korban gempa bumi di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat. Kepala Urusan Kedokteran dan Forensik Bidang Kedokteran dan Kesehatan (Kaur Doksik Biddokkes) Polda Jawa Barat Kompol dr M Ihsan Wahyudi, di Pos Post Mortem RSUD Sayang, Kabupaten Cianjur, Ahad (27/11/2022) mengatakan bantuan dari Unpad didatangkan karena pihakya mulai mengalami kesulitan mengidentifikasi korban. Hal itu seiring perburukan kondisi jenazah di hari ke tujuh pascagempa bumi.

"Memang kondisi jenazah sudah tidak bisa dikenali karena ada pembusukan dan tentunya membutuhkan tim ahli lain seperti sidik jari, ahli kedokteran gigi, forensik. Rekan-rekan kita dari Unpad datang ke sini bergabung, pengambilan DNA ada dari Unpad," kata dr M Ihsan Wahyudi.

Baca Juga

Dia mengatakan Tim DVI membutuhkan data pembanding dari keluarga korban sampai alat bantu tertentu untuk mempermudah proses identifikasi. "Bahkan Tim DVI harus mendatangkan sejumlah ahli, khususnya dari kedokteran dari forensik Unpad untuk mengidentifikasi sidik jari dan DNA korban," kata dia.

Untuk kepentingan identifikasi bagi masyarakat yang merasa kehilangan kerabat atau anggota keluarganya diwajibkan membawa KTP. Juga menyertakan foto terbaru yang terlihat bagian gigi korban.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement