Senin 28 Nov 2022 12:54 WIB

Guru SMK Muhammadiyah 3 Weleri Bangga Ikut Pelatihan STI

Kegiatan TOT diikuti 114 guru dari 76 SMK dari berbagai daerah di Indonesia.

Red: Erik Purnama Putra
Guru mata pelajaran teknik audio video di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sigit Yuwono.
Foto: Istimewa
Guru mata pelajaran teknik audio video di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sigit Yuwono.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Samsung Tech Institute (STI) berkolaborasi dengan Balai Besar Pengembangan Penjaminan Mutu Pendidikan Vokasi Bidang Otomotif dan Elektronika (BBPPMPV BOE) Malang Kemendikbudristek mengadakan training of trainers (ToT) untuk guru sekolah menengah kejuruan (SMK). Kegiatan itu diikuti 114 guru dari 76 SMK dari berbagai daerah di Indonesia.

Para peserta ToT pun mengakui banyak manfaat yang didapatkan dari pelatihan tersebut. Guru mata pelajaran teknik audio video di SMK Muhammadiyah 3 Weleri, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah, Sigit Yuwono, mengaku, terkesan dengan materi soft skills.

"Ini sangat bermanfaat bagi anak-anak didik saya, terutama tentang bagaimana bersikap terhadap orang lain. Nanti ketika mereka bekerja akan sangat bermanfaat saat mereka berhadapan dengan customer dan sebagainya. Materi ini sangat luar biasa, semoga nanti bisa diimplementasikan di sekolah," ucap Sigit yang sudah empat kali mengikuti STI dalam siaran pers di Jakarta, Senin (28/11/2022).

Baca juga : Kompolnas Dorong Kasus Tewasnya Mahasiswa UI Diusut Tuntas

Anggun Desrivawany, guru di SMK Negeri 1 Beringin, Kabupaten Deli Serdang, Sumatra Utara, mengatakan, bangga berkesempatan mempelajari kompetensi teknologi ponsel Samsung. "Bagi siswa kami, karena jurusan kami itu basic-nya adalah pemrograman komputer, adanya materi teknologi smartphone ini membuat kompetensi mereka juga bertambah," ujar Anggun yang sudah kali kedua mengikuti pelatihan ToT di STI.

Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia, Ennita Pramono, mengatakan program ToT adalah bagian dari upaya penyelarasan kurikulum dan implementasi dari program link and match antara pendidikan dan dunia usaha. Pihaknya mengapresiasi dukungan luar biasa dari Kemendikbudristek melalui BBPPMPV sejak diadakannya kegiatan itu pertama kalinya pada 2020.

"Kami berharap melalui program ini kompetensi guru-guru SMK semakin meningkat, khususnya dalam hal keselarasan kurikulum dengan kebutuhan industri dan penguatan soft skills, sehingga pendidikan vokasi seperti SMK betul-betul bisa mencetak lulusan yang siap kerja atau siap berwirausaha," kata Ennita.

Kepala BBPPMPV BOE, I Gusti Made Ardana menyambut positif pelaksanaan kegiatan ToT dengan fokus para guru STI. Dia menjelaskan, jika merujuk pada data yang ada, masih banyak guru di Indonesia memiliki kemampuan terbatas dalam menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK).

Baca juga : Ingin Turunkan Kolesterol? 5 Cara Alami Ini Bisa Membantu Anda

"Maka yang kita lakukan ini sudah sesuai dengan upaya untuk meningkatkan literasi teknologi guru-guru kita. Selain itu, kegiatan ini juga sudah mengacu pada tiga dari enam strategi implementasi Kurikulum Merdeka melalui komunitas belajar, berbagi praktik baik, dan bekerja sama dengan mitra pembangunan," kata Gusti.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement