Senin 28 Nov 2022 14:49 WIB

PDIP: Ganjar dan Puan Satu Hati

Puan Maharani disebut jadi komandan tempur pemenangan Ganjar di Jateng.

Rep: Wahyu Suryana/ Red: Teguh Firmansyah
  Puan Maharani dan  Ganjar Pranowo.
Foto: Republika/Fitriyanto
Puan Maharani dan Ganjar Pranowo.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua DPP PDIP, Said Abdullah mengatakan, tidak ada persilangan antara Ganjar Pranowo dan Puan Maharani. Ia menegaskan, baik Ganjar maupun Puan merupakan kader PDIP yang tentu saja tunduk terhadap keputusan partai.

Ia menekankan, sosok Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, merupakan profil kader yang tunduk kepada partai dan memang dibesarkan partai. Said turut mengingatkan bagaimana ketika Ganjar Pranowo berhasil menjadi Gubernur Jawa Tengah.

Baca Juga

"Ganjar itu jadi Gubernur (Jateng) jangan lupa, baik yang pertama dan kedua itu, justru panglima perangnya Puan Maharani," kata Said, Senin (28/10).

Ia menekankan, Puan Maharani sendiri merupakan komandan tempur yang ada di lapangan untuk memenangkan Ganjar Pranowo. Karenanya, Said menegaskan, Ganjar maupun Puan yang sama-sama kader PDIP tidak bisa dibentur-benturkan.

Menurut Said, Ganjar Pranowo itu merupakan kader asli yang dicalonkan sebagai kader. Hal ini diperkuat apa yang disampaikan Ganjar kalau dirinya memang kader dari PDI Perjuangan. Artinya, Ganjar akan tunduk terhadap hasil kongres.

Selain itu, ia menuturkan, beberapa waktu lalu saat menghadiri acara Himpi di Surabaya, Ganjar dan Puan terlihat baik-baik saja. Bahkan, Said berpendapat, mereka tampak luar biasa guyub, tidak berjarak, Ganjar datang dan disapa Puan.

Terkait perubahan penampilan Ganjar yang mengganti warna rambut, Said mengaku itu merupakan sesuatu yang biasa. Hal ini dirasa tidak memiliki keterkaitan dengan kriteria 'rambut putih' yang sempat disampaikan Presiden Joko Widodo.

"Itu i Ganjar, biasalah, tidak ada (tidak enakan), tidak ada urusan, Ganjar dan Puan itu satu orang, satu kader, satu hati," ujar Said.

Kembali, ia menekankan, baik berwarna rambut hitam atau putih, saat ini warna asli rambut Ganjar memang sudah putih, jadi tidak mungkin dipaksa jadi hitam. Tapi, Said menegaskan, warna apapun rambutnya Ganjar tetap kader dari PDIP.

Terkait Rapat Kerja Nasional (Rakernas) PDI Perjuangan, ia menambahkan, rencananya akan diselenggarakan pada 10 Januari 2023. Menurut Said, Rakernas dipilih dilaksanakan 10 Januari karena akan berbarengan dengan peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) 50 Tahun PDI Perjuangan.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَاِذْ قُلْتُمْ يٰمُوْسٰى لَنْ نَّصْبِرَ عَلٰى طَعَامٍ وَّاحِدٍ فَادْعُ لَنَا رَبَّكَ يُخْرِجْ لَنَا مِمَّا تُنْۢبِتُ الْاَرْضُ مِنْۢ بَقْلِهَا وَقِثَّاۤىِٕهَا وَفُوْمِهَا وَعَدَسِهَا وَبَصَلِهَا ۗ قَالَ اَتَسْتَبْدِلُوْنَ الَّذِيْ هُوَ اَدْنٰى بِالَّذِيْ هُوَ خَيْرٌ ۗ اِهْبِطُوْا مِصْرًا فَاِنَّ لَكُمْ مَّا سَاَلْتُمْ ۗ وَضُرِبَتْ عَلَيْهِمُ الذِّلَّةُ وَالْمَسْكَنَةُ وَبَاۤءُوْ بِغَضَبٍ مِّنَ اللّٰهِ ۗ ذٰلِكَ بِاَنَّهُمْ كَانُوْا يَكْفُرُوْنَ بِاٰيٰتِ اللّٰهِ وَيَقْتُلُوْنَ النَّبِيّٖنَ بِغَيْرِ الْحَقِّ ۗ ذٰلِكَ بِمَا عَصَوْا وَّكَانُوْا يَعْتَدُوْنَ ࣖ
Dan (ingatlah), ketika kamu berkata, “Wahai Musa! Kami tidak tahan hanya (makan) dengan satu macam makanan saja, maka mohonkanlah kepada Tuhanmu untuk kami, agar Dia memberi kami apa yang ditumbuhkan bumi, seperti: sayur-mayur, mentimun, bawang putih, kacang adas dan bawang merah.” Dia (Musa) menjawab, “Apakah kamu meminta sesuatu yang buruk sebagai ganti dari sesuatu yang baik? Pergilah ke suatu kota, pasti kamu akan memperoleh apa yang kamu minta.” Kemudian mereka ditimpa kenistaan dan kemiskinan, dan mereka (kembali) mendapat kemurkaan dari Allah. Hal itu (terjadi) karena mereka mengingkari ayat-ayat Allah dan membunuh para nabi tanpa hak (alasan yang benar). Yang demikian itu karena mereka durhaka dan melampaui batas.

(QS. Al-Baqarah ayat 61)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement