Senin 28 Nov 2022 19:11 WIB

Kisah Perempuan yang Menyesal Buka Hijabnya

Seorang perempuan datang untuk mendengarkan penjelasan Rasulullah.

Rep: Muhyiddin/ Red: Muhammad Hafil
Jilbab. Ilustrasi
Foto: .
Jilbab. Ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA -- Seorang ulama asal Mesir yang menguasai berbagai disiplin ilmu, Syekh Syihabuddin al-Qalyubi menceritakan kisah seorang perempuan yang menyesal membuka hijabnya atau kain penutup wajahnya. Ia menceritakan kisah tersebut dalam bukunya yang berjudul “An-Nawadir: Kumpulan Kisah-Kisah Menakjubkan Pelembut Hati “ terbitan Diva Press.

Dikisahkan, seorang perempuan datang ke masjid untuk mendengarkan penjelasan-penjelasan Rasulullah SAW. Di tengah perjalanan, ia pun bertemu dengan seorang pemuda. Sang pemuda lalu bertanya, “Ke mana kamu pergi?”.

Baca Juga

Perempuan itu menjawab, “Ke Rasulullah SAW”.

“Apakah engkau mencintainya,” selidik si pemuda.

“Ya,” jawabnya dengan tegas.

“Demi hak beliau atasmu, lepaskan penutup mukamu,” ujar si pemuda,

Maka, perempuan itu pun melepas kain penutup mukanya sebagai bentuk penghormatan kepada beliau. Si pemuda memegang janggutnya, sambil berkata,

“Benar!”.

Selanjutnya, si perempuan menyesal atas peristiwa tersebut, dan menceritakannya kepada suaminya. Selang beberapa waktu, sang suami pun pergi ke Rasulullah SAW untuk mengadukan kisah istrinya.

“Nyalakan api di atas tungku. Suruh ia masuk ke dalamnya,” tegas Rasulullah Saw.

Sang suami mewujudkan perintah Rasulullah. Si istri diperintahkan memasuki kobaran api. Akan tetapi, si istri enggan melakukan.

Selanjutnya, sang suami berkata,

“Atas kebenaran Nabi Muhammad SAW!”

“Suatu keselamatan dan kemuliaan,” timpal istri.

Sang istri itu pun memasuki kobaran api. Sang suami menghalangi api dalam ujung tungku dengan sebuah penutup yang dijadikan sebagai pijakan. Kemudian, sang suami kembali kepada Nabi Muhammad SAW untuk menceritakan titahnya.

“Kembali! Dan, lihatlah keadaannya,” perintah Rasulullah SAW kepada laki-laki itu.

Lelaki itu pun kembali kepada istrinya. Ia melihat si istri duduk di tengah-tengah tungku. Lalu, di suami mengeluarkannya dalam keadaan selamat, tidak tertimpa rasa sakit sedikit pun dari nyala api, dengan izin Allah SWT.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement